digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Peralatan–peralatan yang digunakan dalam dunia industri pada umumnya beroperasi pada kondisi maupun keadaan lingkungan berbahaya yang dapat menyebabkan terjadinya degradasi maupun. Apabila diketahui telah terjadi degradasi maupun cacat pada suatu peralatan, maka akan timbul pertanyaan apakah peralatan tersebut masih aman untuk pengoperasian lebih lanjut. Karena itu diperlukan sebuah metode untuk menentukan integritas dan remaining life dari komponen yang telah terdegradasi maupun memiliki cacat. Tesis ini akan membahas metode fitness-for-service untuk komponen yang mengalami cacat geometri berdasarkan kode API RP 579 – Section 8. Metode tersebut terdiri dari beberapa langkah dengan persamaan matematika yang cukup panjang dan rumit. Karena itu, perlu dikembangkan sebuah perangkat lunak untuk membantu melakukan perhitungan dengan lebih efektif maupun efisien. Selanjutnya, perangkat lunak tersebut digunakan untuk melakukan pengamatan karakteristik pengaruh berbagai macam parameter cacat geometri terhadap kriteria penerimaan level 2 assessment. Perangkat lunak yang dikembangkan menggunakan program “Microsoft Excel” berdasarkan tipe cacat geometri yang terjadi maupun tipe komponen yang mengalami cacat tersebut. Dari hasil pengamatan pada cacat weld misalignment, didapatkan bahwa nilai Rb yang dihasilkan akan berbanding lurus terhadap besarnya θp serta e. Selain itu, nilai Rb yang dihasilkan cacat tipe local peaking akan lebih besar bila dibandingkan dengan cacat tipe global peaking. Pada cacat out-of-roundness, nilai Rb yang paling besar akan dihasilkan pada sudut θ sebesar 00, 900, 1800 serta 2700. Pada cacat bulge, pendekatan berupa cylindrical shape pada umumnya akan menghasilkan σM yang lebih besar bila dibandingkan dengan pendekatan berupa spherical shape. Pada cacat dent with gouges, nilai ddp maksimum serta nilai σcl minimum akan dihasilkan pada saat rasio ag/t mendekati ±0.7.