digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1998_TS_PP_HERMAWAN_1.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta laju pembangunan dewasa ini, tidak jarang membawa efek samping yang tak diinginkan yakni timbulnya berbagai kecelakaan industri, lalu lintas dan keracunan. Berbagai kerawanan bencana yang menimpa berbagai wilayah Indonesia secara berturut-turut dan terus menerus, baik yang dikarenakan oleh alam, maupun karena sebab ulah manusia, wabah penyakit dan dampak kemajuan teknologi seperti yang telah disebutkan di atas selalu mengakibatkan penderitaan, korban jiwa manusia, kerugian material, disamping rusaknya lingkungan serta hasil-hasil pembangunan yang telah dengan susah payah diusahakan. Adanya korban penderita masal dari semua kejadian diatas, mulai dari yang ringan sampai kepada yang terberat yakni korban meninggal membawa dampak yang tidak ringan terhadap rumah sakit sebagai unsur kesehatan yang akan memberikan pertolongan medik kepada korban. Karena biasanya terdapat ketidakseimbangan antara kejadian dan fasilitas pertolongan, serta kapasitas daya tampung rumah sakit saat ini yang serba terbatas. Bencana pada umumnya selalu terjadi secara tiba-tiba tanpa diduga dengan jumlah korban yang besar, sehingga memerlukan pola penanganan yang berbeda dengan penanganan penderita gawat darurat sehari-hari. Penanggulangan penderita korban masal dengan berbagai tingkat kegawatdaruratannya harus melalui suatu sistem yang menjamin kecepatan, ketepatan pertolongan baik di tingkat pra rumah sakit maupun di tingkat rumah sakit. Dalam pelaksanaannya diperlukan suatu pengaturan yang jelas mengenai organisasi, tata laksana, koordinasi penyiapan tenaga dan fasilitas, komunikasi dan pola operasional terpadu antar semua unsur terkait. Oleh karena itu untuk mengantisipasi hal tersebut rumah sakit harus memiliki suatu Prosedur Tetap untuk penanggulangannya. Tugas Akhir ini berupaya untuk menyusun suatu sistem penanggulangan medik korban bencana/musibah masal, yang sesuai dengan potensi dan kondisi Rumah Sakit Immanuel saat ini dan nantinya bisa dijadikan sebagai Prosedur Tetap untuk dijadikan pedoman bagi semua unsur yang terlibat. Dalam penerapannya diperlukan latihan-latihan gabungan secara periodik dan meningkatkan kualitas penanggulangan penderita gawat darurat sehari-hari.