digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Program Pembangunan Rumah Bambu di Propinsi Jawa Barat adalah sebuah program Disaster Response yang dilaksanakan sebagai bentuk program bantuan kepada korban gempa berkekuatan 7,3 SR yang terjadi pada 2 September 2009. Program ini dilaksanakan oleh PMI dan dibantu beberapa lembaga donor yaitu IFRC, Spanish Red Cross dan Netherland Red Cross. Program mulai dilaksanakan pada September 2009 dan direncanakan akan selesai pada Maret 2010. Namun seiring dengan ditemukannya kendala dilapangan program ini diperpanjang hingga September 2010. Perkembangan pelaksanaan program ini memerlukan perumusan strategi yang tepat agar memenuhi kepuasan setiap elemen public yang terlibat. Langkah tersebut pun harus didukung oleh alat manajemen yang dapat mengukur kinerja pelaksanaan program. Performance Prism dapat dikatakan sebagai suatu alat manajemen yang integrated dan komprehensif yang dapat memenuhi kebutuhan suatu sistem pengukuran kinerja. Performance Prism akan dipadukan dengan AHP untuk melihat validasi dan bobot parameter kinerja yang terpilih dan hasil perhitungan kinerja per-parameter akan ditampilkan dengan grafik display menggunakan diagram laba-laba. Hasil penelitian didapat 59 parameter yang terbagi dalam 5 kelompok stakeholder. Kelompok stakeholder tersebut adalah donor, beneficiaries (masyarakat penerima bantuan), relawan, pemerintah lokal dan supplier. Masing-masing kelompok telah diklasifikasikan dalam 5 fokus kinerja sesuai dengan pendekatan Performance Prism yaitu stakeholder satisfaction, stakeholder contribution, strategies, process dan capabilities. Hasil pembobotan didapat parameter dengan bobot tertinggi berada pada kelompok stakeholder relawan yaitu Tingkat Kecepatan Pelayanan Terhadap Prosedur Penerimaan Bantuan sebesar 8,6% dan bobot terendah sebesar 0,2% yang terdiri atas 4 indikator yang termasuk kedalam kelompok stakeholder relawan dan suplier. Hasil perhitungan kinerja per-parameter yang ditampilkan pada display menunjukkan perlunya peningkatan pada parameter di kelompok masyarakat penerima bantuan, relawan dan pemerintah lokal. Proses penyusunan dan penghitungan Sistem Pengukuran Kinerja berdasarkan pendekatan Performance Prism dilakukan pada pelaksanaan Program Rumah Bambu dengan terlebih dahulu melihat kondisi di lapangan, dimulai dari peranan dan tanggung jawab manajemen PMI, usaha sosialisasi serta partisipasinya oleh relawan dan masyarakat. Pada dasarnya, inti dari sistem ini bukan pada nilai tapi tindakan awal yang dapat diambil oleh organisasi berdasarkan hasil potret yang dihasilkan dari Sistem Pengukuran Kinerja.