digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tujuan dari studi laboratorium ini adalah untuk mengetahui besarnya perolehan minyak dari sebuah core buatan setelah dilakukan injeksi polimer HEC-AM dan melakukan perbandingan terhadap hasil perolehan minyak yang didapat setelah injeksi air dan polymer komersil HPAM.Dari hasil pengukuran reologi yang dilakukan di laboratorium dapat disimpulkan larutan polimer HEC-AM adalah fluida non-newtonian. Untuk injeksi polimer HEC-AM digunakan larutan yang memiliki konsentrasi lebih tinggi dibandingkan dengan larutan polimer komersil HPAM untuk mencapai nilai viskositas tertentu. Dari hasil studi laboratorium dapat disimpulkan bahwa larutan polimer HEC lebih tahan terhadap perubahan salinitas dibawah 20000 ppm. Untuk core set 1, perolehan minyak dari proses injeksi air sangat rendah, kemungkinan disebabkan oleh saturasi air yang tinggi sehingga minyak sulit mengalir. Sementara RF dari core yang diinjeksi HEC-AM sangat tinggi kemungkinan disebabkan oleh keberadaan channel yang tidak dapat disumbat oleh molekul polimer. Untuk core set 3, RF dari core yang diinjeksi air lebih tinggi dibanding core yang diinjeksi polimer kemungkinan juga disebabkan oleh adanya channel.