2009 TA PP SITI FATHIA MAISA SYAFURAH 1-COVER.pdf
PUBLIC rikrik 2009 TA PP SITI FATHIA MAISA SYAFURAH 1-BAB 1.pdf
PUBLIC rikrik 2009 TA PP SITI FATHIA MAISA SYAFURAH 1-BAB 2.pdf
PUBLIC rikrik 2009 TA PP SITI FATHIA MAISA SYAFURAH 1-BAB 3.pdf
PUBLIC rikrik 2009 TA PP SITI FATHIA MAISA SYAFURAH 1-BAB 4.pdf
PUBLIC rikrik 2009 TA PP SITI FATHIA MAISA SYAFURAH 1-BAB 5.pdf
PUBLIC rikrik 2009 TA PP SITI FATHIA MAISA SYAFURAH 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC rikrik
Di negara kita, pasar modal sedang berkembang pesat, terutama sejak
tahun 2003 dimana indeks gabungan meningkat. Indonesia adalah pasar
modal yang banyak dipilih oleh investor sebagai sarana investasi yang
menarik. Banyak pula studi telah dilakukan oleh kalangan akademisi dan
peneliti tentang tindakan-tindakan korporasi dalam pasar modal, salah
satu tindakan tersebut adalah Stock split.
Meskipun telah terdapat banyak studi yang stock split, belum ada
penelitian bersama tentang teori-teori motivasi stock split. Tujuannya
adalah untuk meneliti teori yang paling sesuai atas inisiasi stock splits di
Indonesia, untuk menemukan bukti peningkatan frekuensi, dan/atau
peningkatan pendapatan operasi.
Ada banyak teori mengenai mengapa manajer melakukan stock split dan
apa yang pengaruhnya terhadap perusahaan. Tiga teori yang paling
dikenal adalah trading-range, liquidity improvement, dan signaling firms,
sementara yang lebih jarang adalah teori neglected firms, yang juga akan
dibahas dalam riset ini
Karya ini menggunakan regresi logistik multipel, dikarenakan oleh
variable terikat yang merupakan variabel biner. Juga, uji hipotesa
menggunakan chi square untuk menilai signifikansi dari model tersebut.
Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat bukti signifikan untuk harga yang
lebih tinggi (di tahun-tahun sebelumnya) pada perusahaan yang
melakukan stock split dibanding dengan perusahaan lainnya dalam sektor
yang sama (sejalan dengan teori trading-range), dan ada tingkat yang
lebih tinggi dari frekuensi perdagangan setelah stock split, dibanding
dengan perubahan frekuensi perdagangan di sektor yang sama. Peneliti
tidak menemukan hubungan signifikan antara stock split dengan
peningkatan pendapatan operasi, ataupun bukti adanya ukuran
perusahaan yang lebih kecil (di mata investor) pada perusahaan yang
melakukan stock split, sehingga menolak kepada teori signaling dan
neglected firms.