digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Di negara kita, pasar modal sedang berkembang pesat, terutama sejak tahun 2003 dimana indeks gabungan meningkat. Indonesia adalah pasar modal yang banyak dipilih oleh investor sebagai sarana investasi yang menarik. Banyak pula studi telah dilakukan oleh kalangan akademisi dan peneliti tentang tindakan-tindakan korporasi dalam pasar modal, salah satu tindakan tersebut adalah Stock split. Meskipun telah terdapat banyak studi yang stock split, belum ada penelitian bersama tentang teori-teori motivasi stock split. Tujuannya adalah untuk meneliti teori yang paling sesuai atas inisiasi stock splits di Indonesia, untuk menemukan bukti peningkatan frekuensi, dan/atau peningkatan pendapatan operasi. Ada banyak teori mengenai mengapa manajer melakukan stock split dan apa yang pengaruhnya terhadap perusahaan. Tiga teori yang paling dikenal adalah trading-range, liquidity improvement, dan signaling firms, sementara yang lebih jarang adalah teori neglected firms, yang juga akan dibahas dalam riset ini Karya ini menggunakan regresi logistik multipel, dikarenakan oleh variable terikat yang merupakan variabel biner. Juga, uji hipotesa menggunakan chi square untuk menilai signifikansi dari model tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat bukti signifikan untuk harga yang lebih tinggi (di tahun-tahun sebelumnya) pada perusahaan yang melakukan stock split dibanding dengan perusahaan lainnya dalam sektor yang sama (sejalan dengan teori trading-range), dan ada tingkat yang lebih tinggi dari frekuensi perdagangan setelah stock split, dibanding dengan perubahan frekuensi perdagangan di sektor yang sama. Peneliti tidak menemukan hubungan signifikan antara stock split dengan peningkatan pendapatan operasi, ataupun bukti adanya ukuran perusahaan yang lebih kecil (di mata investor) pada perusahaan yang melakukan stock split, sehingga menolak kepada teori signaling dan neglected firms.