digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2009 TA PP ANNISA RIFATHIN 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2009 TA PP ANNISA RIFATHIN 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

2009 TA PP ANNISA RIFATHIN 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia

2009 TA PP ANNISA RIFATHIN 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

2009 TA PP ANNISA RIFATHIN 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia

2009 TA PP ANNISA RIFATHIN 1-BAB 5.pdf
File tidak tersedia

2009 TA PP ANNISA RIFATHIN 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Membran kitosan dapat digunakan sebagai membran pada sel bahan bakar jenis Polymer Electrolyte Membrane Fuel Cell (PEMFC), namun konduktivitasnya lebih rendah dibandingkan Nafion. Sebagai upaya untuk meningkatkan konduktivitas kitosan dan menurunkan permeabilitas terhadap metanol, pada penelitian ini telah dilakukan fosfatasi kitosan dengan menggunakan pereaksi asam fosfat, urea, dan N,N-dimetilformamida (DMF) di dalam microwave oven dengan daya 490 Watt. Disamping itu telah dilakukan pula pembuatan membran komposit polisulfon-kitosan dan polisulfon-kitosan fosfat dengan dua metoda, yaitu pertama, metoda tekan-panas pada suhu 130oC dan 170oC dan kedua, metoda pelapisan di mana larutan kitosan dicetak di atas membran polisulfon. Membran komposit yang dibuat dengan metoda kedua memiliki gaya adesi yang lebih kuat di antara kedua polimer. Nilai konduktivitas membran kitosan fosfat lebih tinggi dan nilai permeabilitas metanol lebih kecil dibandingkan membran kitosan maupun membran komposit Hasil analisis termal menunjukkan membran komposit mempunyai ketahanan termal yang lebih tinggi dibanding kitosan terfosfatasi. Dari hasil karakterisasi berbagai jenis membran tersebut dapat disimpulkan bahwa membran kitosan fosfat memberikan kinerja yang paling baik dibandingkan membran kitosan maupun membran komposit.