digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP ANDREY KUSUMA 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2008 TA PP ANDREY KUSUMA 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP ANDREY KUSUMA 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP ANDREY KUSUMA 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP ANDREY KUSUMA 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP ANDREY KUSUMA 1-BAB 5.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP ANDREY KUSUMA 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya, diketahui bahwa uji kerentanan baja tahan karat AISI 304 yang tersensitisasi dapat dilakukan dalam larutan NaCl 297,2 gpl pada temperatur 85 derajat C. Dalam penelitian ini dilakukan uji imersi selama 2 minggu dengan metode beban awal konstan, menggunakan spesimen-spesimen yang belum dan telah tersensitisasi pada temperatur 650 derajat C selama 6, 12, dan 24 jam. Dalam larutan NaCl 297,2 gpl tanpa penambahan inhibitor, kegagalan akibat SCC terjadi pada semua spesimen yang tersensitisasi dengan waktu kegagalan 5, 4, dan 3 hari berturut turut untuk spesimen tersensitisasi 6, 12, dan 24 jam. Campuran kromat dan pospat yang merupakan inhibitor baja diharapkan mampu melindungi daerah deplesi kromium yang berbatasan dengan batas butir dari serangan korosi intergranular. Penambahan inhibitor campuran kromat dan pospat dengan konsentrasi yang memadai, yaitu (1+1) gpl dan (10+10) gpl dapat mencegah terjadinya SCC baja tahan karat AISI 304 yang tersensitisasi. Pada penambahan inhibitor dengan konsentrasi yang belum memadai, yaitu (0,05+0,05) gpl dan (0,1+0,1) gpl, kegagalan akibat SCC masih terjadi pada spesimen tersensitisasi 12 jam, dengan waktu kegagalan 9 hari pada konsentrasi inhibitor (0,05+0,05) gpl, dan 10 hari pada konsentrasi inhibitor (0,1+0,1) gpl. Korosi intergranular yang terbentuk pada permukaan spesimen menginisiasi terjadinya retakan disepanjang batas butir, apabila intensitas tegangan di ujung retakan melewati nilai ambang batasnya. Endapan karbida di sepanjang batas butir baja tahan karat AISI 304 yang tersensitisasi telah mengakibatkan terbentuknya tegangan yang arahnya tegak lurus batas butir, sehingga tegangan kerja yang diperlukan untuk melewati nilai ambang batas akan lebih kecil dan perambatan retakan lebih mudah terjadi. Disamping itu sensitisasi telah mengakibatkan turunnya kekuatan luluh dan meningkatkan kegetasan baja tahan karat AISI 304, walaupun kekuatan tariknya akan meningkat.