digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Gliklazid merupakan senyawa obat yang memiliki kelarutan yang sangat terbatas, sehingga menyebabkan variasi dalam bioavaibilitasnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki penggunaan teknik penggilingan ballmill sebagai suatu metode untuk peningkatan kelarutan gliklazid dalam sistem biner gliklazidPEG 6000 (1:4). GliklazidPEG 6000 (1:4) digiling menggunakan ballmill selama 30 menit, 2 jam, 4 jam, 8 jam, dan 16 jam. Karakterisasi yang dilakukan terhadap hasil penggilingan berupa uji kelarutan, penentuan serapan spektrum infra merah, XRPD, DSC, dan uji disolusi. Kemudian dilakukan formulasi tablet lepas lambat, dan dilakukan uji disolusi menggunakan alat disolusi tipe II. Penggilingan dengan ballmill selama 30 menit sampai 4 jam menyebabkan terjadinya penurunan kecepatan pelarutan gliklazid dibandingkan campuran fisik gliklazidPEG 6000 (1:4), kemudian penggilingan lebih lanjut menyebabkan kenaikan kecepatan pelarutan dibandingkan hasil penggilingan 30 sampai 4 jam. Perubahan kecepatan kelarutan disebabkan oleh perubahan kristalinitas gliklazid selama penggilingan. Hasil uji disolusi dari sediaan tablet lepas lambat yang mengandung gliklazidPEG(1:4) menunjukkan pelepasan gliklazid yang lebih diperlambat daripada tablet serupa yang hanya mengandung gliklazid. Disimpulkan bahwa penggilingan gliklazidPEG 6000 (1:4) dengan ballmill menyebabkan terjadinya perubahan kristalinitas gliklazid dalam sistem biner tersebut, yang berpengaruh pada kecepatan pelarutan gliklazid namun tidak pada kelarutannya. Penggilingan yang memberikan kecepatan pelarutan terbaik adalah penggilingan selama 16 jam.