digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP REDHO RAMA PUTRA 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2008 TA PP REDHO RAMA PUTRA 1-BAB1.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP REDHO RAMA PUTRA 1-BAB2.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP REDHO RAMA PUTRA 1-BAB3.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP REDHO RAMA PUTRA 1-BAB4.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP REDHO RAMA PUTRA 1-BAB5.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP REDHO RAMA PUTRA 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Dalam era globalisasi, pasar modal memiliki peran yang penting dalam aktivitas ekonomi sebagai salah satu alternatif berinvestasi bagi investor. Bursa efek Indonesia adalah salah satu pasar modal yang menjadi maoyoritas di dunia. Pasar modal di Indonesia berkembang secara signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Pada tahun 2007, BEI menujukan peningkatan performa melalui beberapa indikator. Pada akhir tahun 2007, IHSG increase 51.74% dibanding dengan indeks pada akhir tahun 2006. Nilai kapitalisasi pasar modal pada akhir tahun 2007 meningkat sebesar 58.69% dari tahun sebelumnya. Frekuensi transaksi harian meningkat sebesar 142.68% dari 19.880 kali per hari pada tahun 2006 menjadi 48.244 kali per hari pada tahun 2007. Pencapaian tersebut membuat BEI ditempatkan sebagai salah satu bursa yang memiliki performa terbaik di asia pasifik bahkan di dunia. Pada akhir tahun 2007, isu utama dalam sektor ekonomi adalah kenaikan harga minyak dunia. Hal tersebut membuat saham perusahaan yang bergerak dalam bidang energi, tambang, dan agrikultur menarik perhatian dari investor. Dalam periode September-Desember 2007,sektor yang mendapat dampak paling positif adalah sektor pertambangan. Indeks. Fakta bahwa sektor pertambanga adalah sektor yang paling mendapat dampak positif membuat investor fokus untuk melakukan investasi pada saham perusahaan di bidang tersebut, dan mereka harus tahu saham mana yang harus dipilih. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan analisa penilaian saham untuk mendapat saham mana yang sebaiknya dipilih yang berasal dari sektor pertambangan saat harga minyak dunia meningkat dengan menggunakan analisa fundamental. Dalam melakukan analisa, penulis melakukan penilaian menggunakan metode free cash flow dan diskonto dividen model. Dari semua data hasil perhitungan, penulis mendapat fakta bahwa saham perusahan-perusahaan tersebut tidak diperdagangkan sesuai dengan nilai intrinsiknya di pasar. Harga saham di pasar juga tidak menunjukkan performa sebenarnya dari perusahaan. Metode penilaian harga saham yang sesuai dapat berbeda-beda untuk setiap perusahaan dan performa perusahaan pada saat ini sangat mempengaruhi penilaian harga saham. Dan sangat sulit untuk melakukan penilaian harga saham pada saat performa perusahaan tidak stabil dan menurun dalam beberapa tahun terakhir. Setelah menyelesaikan penilaian saham dan melakukan analisa, penulis merekomendasikan kepada para investor untuk membeli saham PT. Medco. Penulis juga merekomendasikan para investor untuk menunggu dan melihat perkembangan yang terjadi sebelum membeli saham PT Medco, karena hasil penilaian saham untuk PT. Medco berdasarkan asumsi saat performa mereka dalam keadaan normal, dan sekarang performa PT Medco menurun dan EPS mereka menurun dalam 2 tahun terkahir ditambah ketidakpastian dalam pasar.