digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1998 TS PP PHILIP CLARK HADINATA 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

1998 TS PP PHILIP CLARK HADINATA 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

1998 TS PP PHILIP CLARK HADINATA 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia

1998 TS PP PHILIP CLARK HADINATA 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

1998 TS PP PHILIP CLARK HADINATA 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia

1998 TS PP PHILIP CLARK HADINATA 1-BAB 5.pdf
File tidak tersedia

1998 TS PP PHILIP CLARK HADINATA 1-BAB 6.pdf
File tidak tersedia

1998 TS PP PHILIP CLARK HADINATA 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Dalam berbagai aplikasi (misalkan dalam uji tak merusak ultrasonik) sinyal yang akan diteliti kadang-kadang kecil sekali sehingga terbenam di dalam derau (noise). Untuk menghilangkan derau diperlukan usaha untuk meningkatkan Signal/Noise (SIN) ratio. Salah satu metoda tersebut adalah metoda Split-Spectrum Processing (SSP). Metoda SSP ini memanfaatkan bandwidth sinyal yang lebar, yaitu dengan memfilter sinyal tersebut dengan sejumlah filter, sehingga diperoleh sejumlah sinyal dengan rentang frekuensi yang berbeda-beda. Setiap sinyal basil filter terdiri atas komponen sinyal pantulan cacat dan komponen derau. Sinyal-sinyal ini kemudian digabungkan kembali menggunakan beberapa metoda, seperti metoda Average of Squared signals (Ass), metoda Squared of Averaged signals (Sas), dan metoda Minimization of Squares signals (Min). Terdapat tiga parameter yang mempengaruhi performansi metoda SSP ini, yaitu bandwidth sinyal, bandwidth filter, dan jumlah filter yang digunakan. Supaya metoda SSP dapat bekerja dengan baik, perlu dicari kombinasi ketiga parameter yang optimal. Penelitian dilakukan dengan mengubah-ubah harga satu parameter, sedangkan parameter yang lain dibuat konstan. Penelitian dilakukan menggunakan 6 buah sinyal simulasi dengan bandwidth Gaussian yang berbeda-beda, di mans untuk setiap jenis sinyal dilakukan SSP dengan '/4, '/2, %, dan full power bandwidth untuk mendapatkan bandwidth optimal, 5-90 buah filter untuk mendapatkan jumlah filter optimal, dan bandwidth filter 250 kHz - 5.5 MHz untuk mendapatkan bandwidth filter optimal. Dan hasil simulasi diperoleh bahwa bandwidth sinyal (B) yang paling baik adalah half-power bandwidth (HPBW). Jumlah filter untuk mendapat S/N hams cukup banyak (jumlah filter lebih dari 15 tidak berpengaruh lagi terhadap peningkatan S/N). Hasil kali bandwidth filter dengan bandwidth sinyal hampir selalu konstan, tetapi sinyal ultrasonik hams memiliki bandwidth yang cukup lebar (dengan HPBW dan jumlah filter 30, hasil kali bandwidth sinyal dan bandwidth filter sekitar 5.1012). Dengan %711 menggunakan hasil penelitian di atas, SSP digunakan untuk meningkatkan sinyal yang terbenam dalam derau, dan dapat meningkatkan S/N hingga 5 kali Selanjutnya SSP dengan kombinasi di atas digunakan untuk mengolah sinyal asli yang diperoleh melalui perangkat keras ultrasonik. Transduser ultrasonik yang digunakan adalah transduser berfrekuensi 10 MHz dengan bandwidth 3 MHz, berfrekuensi 5 MHz dengan bandwidth 1.5 MHz, dan berfrekuensi 5 MHz dengan bandwidth 2.5 MHz. Setiap jenis sinyal memiliki S/N 3:2 dan 1:1. Jika sinyal tidak terlalu terbenam dalam derau ( SIN 3:2), SSP dapat meningkatkan S/N sinyal dengan bandwidth sempit maupun lebar menjadi sekitar 2 kali. Jika sinyal benar-benar terbenam dalam derau (S/N 1:1), SSP hanya mampu meningkatkan SIN sinyal yang memiliki bandwidth lebar.