digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP MAHAYUHADI FAJAR SUSETYO 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2008 TA PP MAHAYUHADI FAJAR SUSETYO 1-BAB1.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP MAHAYUHADI FAJAR SUSETYO 1-BAB2.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP MAHAYUHADI FAJAR SUSETYO 1-BAB3.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP MAHAYUHADI FAJAR SUSETYO 1-BAB4.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP MAHAYUHADI FAJAR SUSETYO 1-BAB5.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP MAHAYUHADI FAJAR SUSETYO 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Kegiatan bisnis di Indonesia sedang dilanda satu trend konsep baru yaitu berbisnis dengan dasar hukum Islam atau lebih kita kenal dengan konsep syariah. Berbagai macam produk dan layanan ditawarkan oleh konsep Islami ini menciptakan kemungkinan baru bagi para investor. Salah satunya adalah reksadana syariah. Dalam penelitian ini, penulis akan membandingkan kinerja yang dihasilkan oleh reksadana syariah dan reksadana konvensional. Ada beberapa perbedaan mendasar antara reksadana konvensional dan reksadana syariah. Yang pertama adalah perbedaan index yang digunakan sebagai benchmark untuk perhitungan kinerja reksadana, dimana reksadana konvensional menggunakan Index Harga Saham Gabungan (IHSG), sedangkan reksadana syariah menggunakan index yang disebut dengan Jakarta Islamic Index (JII). Sementara itu, reksadana konvensional dan syariah juga dipengaruhi oleh suku bunga bank dengan nilai yang berbeda. Reksadana konvensional dipengaruhi oleh suku bunga Bank Indonesia (BI rate), sementara reksadana syariah dipengaruhi oleh SWBI rate. Untuk diketahui bahwa nilai suku bunga Bank Indonesia relatif lebih tinggi terhadap SWBI rate dikarenakan ada beberapa komponen yang dilarang oleh hukum Islam. Dalam penelitian ini akan digunakan tiga metode untuk mengetahui dan menilai kinerja dari dua tipe reksadana tersebut. Adapun metode-metode yang akan digunakan adalah Sharpe index measurement, Treynor index measurement dan Jensen-Alpha index measurement. Akan diambil sepuluh reksadana unuk dijadikan sample penelitian, yaitu 5 untuk reksadana konvensional dan 5 untuk reksadana syariah. Analisa yang dibuat juga akan menyangkut tren yang terjadi di dua reksadana ini berkaitan dengan faktor kondisi ekonomi Indonesia dan faktor-faktor lain yang memengaruhinya. Dari hasil analisa data akan dapat ditarik tiga kesimpulan yang didasarkan pada tiga metode yang dipakai, dimana dari tiap metode akan mungkin memberikan hasil yang berbeda.