digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP LA ODE MUHAMAD JUNIARDIN 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2008 TA PP LA ODE MUHAMAD JUNIARDIN 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP LA ODE MUHAMAD JUNIARDIN 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP LA ODE MUHAMAD JUNIARDIN 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP LA ODE MUHAMAD JUNIARDIN 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP LA ODE MUHAMAD JUNIARDIN 1-BAB 5.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP LA ODE MUHAMAD JUNIARDIN 1-BAB 6.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP LA ODE MUHAMAD JUNIARDIN 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Uji disolusi terbanding dibutuhkan sebagai pelengkap uji bioekivalensi atau pengganti uji bioekivalensi untuk sediaan dengan potensi yang lebih rendah. Uji disolusi terbanding menggunakan beberapa titik sampling sedangkan uji disolusi biasa menggunakan satu titik sampling. Hasil uji disolusi terbanding kadang-kadang tidak sama dengan uji disolusi biasa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat mutu tablet metronidazol yang memiliki dua kekuatan berbeda dilihat dari disolusinya. Uji disolusi terbanding dilakukan dengan menggunakan kondisi uji disolusi metronidazol yang tercantum dalam FI IV dalam medium HCl 0,1 N pH 1,2; dan juga dalam medium dapar sitrat pH 4,5 dan dapar fosfat pH 6,8. Sampel tablet yang diuji diperoleh dari pasaran (250 mg dan 500 mg). Beberapa tablet generik metronidazol 500 mg yang diuji ada yang tidak memenuhi persyaratan FI IV tetapi similar terhadap sediaan pembanding. Dalam dapar sitrat pH 4,5, satu produk generik tidak similar terhadap produk pembanding, sedangkan dalam dapar fosfat pH 6,8 semua similar. Untuk tablet generik dengan potensi rendah (250 mg), penggunaan dua unit (dosis sama) dalam pengujian disolusi memberikan hasil yang similar dengan dosis tingginya (500 mg), sedangkan penggunaan satu unit ada yang memberikan hasil yang tidak similar.