digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TA PP EDUARDUS IVAN SUBIANTO 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2007 TA PP EDUARDUS IVAN SUBIANTO 1-BAB1.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP EDUARDUS IVAN SUBIANTO 1-BAB2.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP EDUARDUS IVAN SUBIANTO 1-BAB3.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP EDUARDUS IVAN SUBIANTO 1-BAB4.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP EDUARDUS IVAN SUBIANTO 1-BAB5.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP EDUARDUS IVAN SUBIANTO 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Perkembangan industri biodiesel di Indonesia yang semakin pesat akan menyebabkan melimpahnya produk samping berupa gliserol, yaitu sebesar 10 % dari biodiesel yang dihasilkan. Pada tahun 2009, gliserol yang dihasilkan oleh industri biodiesel Indonesia diperkirakan mencapai 72 juta liter per tahun dan menjadi tidak bernilai jual. Konversi gliserol menjadi produk lain perlu dilakukan, untuk menghindari timbulnya masalah lingkungan akibat buangan gliserol, selain juga meningkatkan efisiensi industri biodiesel. Etanol merupakan alternatif produk turunan yang potensial karena bernilai jual lebih tinggi, dan dapat digunakan sebagai bahan bakar. Tujuan penelitian ini adalah melakukan konversi gliserol menjadi etanol secara mikrobiologis menggunakan Paenibacillus macerans. Pada penelitian ini dilakukan proses fermentasi secara anaerobik dan aerobik, tanpa dilakukan pengendalian pH. Parameter yang divariasikan antara lain temperatur fermentasi pada 37, 40, dan 43 ºC, pH awal medium pada 4,8, 5,5, 6, dan 6,5, serta konsentrasi substrat pada 3,6, 5, 10, 15, dan 20 % massa, untuk mendapatkan kondisi fermentasi optimum dan perolehan etanol maksimum. Analisa yang dilakukan diantaranya konsentrasi etanol dengan unit GC, pH, konsentrasi sel dengan spektrometer, dan kandungan gliserol sisa dengan titrasi iodida-tiosulfat. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 4 buah fermentor anaerobik, 1 buah fermentor aerobik, dan gliserol murni sebagai substrat. Dapat disimpulkan bahwa temperatur optimum produksi etanol adalah sebesar 40 ºC, dan pH awal optimum 6,5. Pada konsentrasi gliserol lebih dari 5%-massa tidak dihasilkan etanol, namun terbentuk produk asam yang diduga adalah asam laktat. Perolehan etanol untuk konsentrasi gliserol 5 % adalah 0,26 g etanol/g gliserol pada hari ke-9 fermentasi. Konstanta laju pertumbuhan spesifik pada konsentrasi gliserol 2 % adalah 0,49 h-1.