Studi ini menyelidiki valuasi dan kinerja keuangan PT. IMC Pelita Logistik Tbk.(PSSI), salah satu pemain di industri pelayaran dan logistik Indonesia. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi nilai intrinsik perusahaan melalui metode valuasi absolut serta relatif.
Untuk valuasi absolut, metode Free Cash Flow to the Firm digunakan untuk menentukan nilai intrinsik PSSI. Ini melibatkan proyeksi Free Cash Flow to the Firm di masa depan dan mendiskontokannya menggunakan Weighted Average Cost of Capital (WACC). Hasil nilai intrinsik per saham PSSI adalah US$ -0,0391, yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan harga pasarnya sebesar US$ 0,0278. Ini berarti saham PSSI dinilai terlalu tinggi. Disparitas ini memberikan kesenjangan yang signifikan antara ekspektasi pasar dan kemampuan aktual PSSI dalam menciptakan nilai.
Untuk valuasi relatif, tiga metrik digunakan untuk membandingkan PSSI dengan peers-nya menggunakan data keuangan tahun 2023: Price to Earnings Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), dan Enterprise Value to EBITDA (EV/EBITDA). PER PSSI sebesar 3,56 lebih rendah daripada peers-nya sebesar 6,43, menunjukkan undervaluasi. Namun, PBV perusahaan (0,86) dan EV/EBITDA (3,18) lebih tinggi daripada rata-rata peers-nya masing-masing sebesar 0,68 dan 2,33, menunjukkan overvaluasi. Penulis memprioritaskan EV/EBITDA dibandingkan PER, karena memperhitungkan utang dan kas, tidak seperti PER yang hanya berfokus pada earnings per share. Dengan demikian, EV/EBITDA memberikan penilaian yang lebih komprehensif.
Untuk Analisis Kinerja Keuangan, penulis menghitung metrik-metrik berikut; rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas.
Sebagai kesimpulan, rekomendasi untuk ekuitas investor adalah untuk menjual, karena PSSI dinilai terlalu tinggi berdasarkan valuasi absolut. Demikian pula, PSSI juga dinilai terlalu tinggi berdasarkan PBV dan EV/EBITDA.
Perpustakaan Digital ITB