BAB 1 Fathurrahmat Ramadhan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Fathurrahmat Ramadhan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Fathurrahmat Ramadhan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Fathurrahmat Ramadhan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Fathurrahmat Ramadhan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Fathurrahmat Ramadhan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Fathurrahmat Ramadhan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Indonesia menjadi salah satu negara produsen batubara yang besar dalam skala
global. Akan tetapi, penggunaan batubara di masa kini dihadapkan dengan
tantangan yang lebih besar mengenai masalah keberlanjutan. Oleh karena itu,
peningkatan efisiensi pemanfaatan batubara menjadi salah satu strategi penting
untuk menjawab tantangan lingkungan dan energi saat ini. Pemisahan maseral
secara efisien dan akurat merupakan langkah awal yang esensial untuk mendukung
studi karakteristik serta pemanfaatan batubara secara optimal. Salah satu metode
fisik yang dapat digunakan untuk pemisahan maseral adalah metode sink-float
dengan media berat jenis yang memanfaatkan perbedaan densitas antar maseral.
Sampel yang digunakan adalah sampel dari Cekungan Meulaboh (BB-M-01).
Pemisahan maseral dengan metode sink-float ini dibuat dalam tiga fraksi densitas
yaitu 1,33 g/cm³, 1,36 g/cm³, dan 1,39 g/cm³. Karakteristik maseral batubara
menunjukkan bahwa grup maseral vitrinit akan terkonsentrasi pada fraksi densitas
<1,33 g/cm³ sedangkan pada fraksi densitas >1,39 g/cm³ akan terkonsentrasi grup
maseral inertinit dan mineral. Perbedaan fraksi densitas menyebabkan adanya
perbedaan komposisi maseral dan mineral pada tiap fraksi densitas yang
berimplikasi pada hasil analisis proksimat dan kalori. Dimana seiring kenaikan
densitas terjadi penurunan kandungan air inheren, kenaikan kandungan abu,
penurunan kandungan zat terbang, penurunan kandungan karbon tertambat, serta
penurunan nilai kalori.
Perpustakaan Digital ITB