COVER Ridha Khoerunnisa Kosim
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Ridha Khoerunnisa Kosim
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Ridha Khoerunnisa Kosim
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Ridha Khoerunnisa Kosim
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Ridha Khoerunnisa Kosim
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Ridha Khoerunnisa Kosim
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Ridha Khoerunnisa Kosim
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Ridha Khoerunnisa Kosim
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Indonesia merupakan wilayah dengan intensitas radiasi matahari cukup tinggi. Paparan sinar yang
berlebih dapat menyebabkan penuaan kulit akibat terbentuknya radikal bebas. Secara alami kulit
memiliki mekanisme melawan sinar ultraviolet dengan memproduksi melanin, yang jika kadarnya
berlebih akan mengakibatkan pigmentasi. Keterbatasan jenis senyawa anti-aging dalam produk
perawatan kulit dan banyaknya kasus efek samping menyebabkan, pentingnya pengembangan
senyawa anti-aging dengan aktivitas dan keamanan yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk
mencari kandidat senyawa anti-aging dengan memprediksi interaksi sekelompok senyawa uji
terhadap protein target dengan penambatan molekul beserta prediksi toksisitasnya. Protein target
yang digunakan adalah Matrix Metalloproteinase-1 jenis fibroblast collagenase-1 (PDB ID: 966C),
Carbonic anhydrase-1 (PDB ID: 6F3B), dan Tyrosinase related protein-1 (PDB ID: 5M8L) yang
berperan dalam proses penuaan kulit. Struktur tiga dimensi senyawa uji digambar menggunakan
Avogradro dan dioptimasi dengan program ORCA 4.2.1 dengan metode model Density Functional
Theory (DFT), default spin, B3LYP dengan basis set 6-31G(d). Parameter penambatan molekul
divalidasi, dan simulasi terhadap senyawa uji serta pembanding dilakukan menggunakan program
AutoDock 4.2.3. Hasil penambatan molekul dianalisis menggunakan Biovia Discovery Studio 21.1.0
dan toksisitasnya diprediksi menggunakan Toxtree 3.1.0.1851 dan Vega 1.1.5. Senyawa anti-aging
dengan prediksi interaksi paling baik adalah apigenin, brazilein, dan quercetin karena memiliki
energi bebas ikatan paling negatif serta interaksi yang paling mirip dengan interaksi ligan alami
terhadap protein target. Senyawa apigenin, brazilein, dan quercetin diprediksi memiliki risiko
toksisitas tinggi berdasarkan Cramel-rules, menurut Kroes-TTC apigenin dan quercetin tidak
memiliki masalah keamanan, dan brazilein memiliki risiko toksisitas rendah yang dapat diabaikan.
Selain itu, apigenin berisiko dapat mensensitisasi kulit, sedangkan brazilein dan quercetin berisiko
mutagenik in vitro dan mensensitisasi kulit. Prediksi toksisitas akut dan kronis senyawa apigenin,
brazilein, dan quercetin termasuk dalam kategori sedang.
Perpustakaan Digital ITB