digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Flowmeter ultrasonik bekerja memanfaatkan prinsip perubahan karakteristik perambatan yang dipengaruhi oleh keadaan fluida. Salah satu karakteristik tersebut adalah waktu tempuh. Pengukuran kecepatan aliran fluida dengan menggunakan flowmeter ultrasonik waktu tempuh memerlukan beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, seperti tipe aliran harus laminar, fluida alir berada dalam satu fasa, serta kecepatan yang terukur merupakan kecepatan ratarata. Dalam aplikasinya, aliran laminar pada fluida gas sangat sulit diperoleh sehingga dilakukan beberapa kajian pengukuran yang dianggap dapat menghasilkan profil kecepatan mendekati profil laminar. Profil aliran laminar akan lebih cepat terbentuk dengan memasang flow straightener pada saluran alir udara. Dalam penelitian ini ingin ditinjau pengaruh munculnya vortex -bias pengukuran kecepatan aliran tanpa dan dengan gangguan vortex- serta perbedaan kecepatan terhadap deviasi pengukuran. Pembentukan vortex dilakukan dengan memasukkan batang penghalang silinder ke dalam saluran alir dan memberikan variasi nilai kedalaman batang penghalang serta jarak batang penghalang dengan flowmeter ultrasonik. Dalam penelitian ini diperoleh bahwa variasi parameter yang ditinjau memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai bias dan standar deviasi pengukuran. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa vortex meberikan pengaruh pada pengukuran kecepatan dengan nilai bias maksimal sebesar 90 %. Terjadi kecenderungan peningkatan nilai bias pengukuran seiring dengan peningkatan kedalaman serta jarak batang penghalang dengan flowmeter ultrasonik. Penelitian pengaruh perbedaan kecepatan menunjukkan bahwa dalam rentang kecepatan udara 0 < v < 9,84 m/s, terdapat kecenderungan penurunan nilai persen deviasi dalam pengukuran kecepatan aliran.