digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Agung Nugraha Hanafie
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Agung Nugraha Hanafie
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Agung Nugraha Hanafie
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Agung Nugraha Hanafie
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Agung Nugraha Hanafie
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Agung Nugraha Hanafie
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

Proyek Pengembangan Gas lapangan unitisasi Jaya Terus Berjuang, sebagai Proyek strategis nasional, telah melalui perjalanan yang panjang. Dimulai dari ditemukannya Lapangan Gas Jaya oleh BCL di tahun 2001 di area kerja blok Cair dan disusulnya penemuan Lapangan Gas Terus Berjuang oleh CDZ WP di area kerja blok CDZ WP di tahun 2010. Pada tahun 2010, telah ditemukan bahwa reservoir lapangan gas Jaya (hydrocarbon di area kerja Cair blok) terlampar ke lapangan Terus Berjuang (hydrocarbon di area kerja blok CDZ WP). Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 35 tahun 2004 terkait kegiatan usaha Hulu Migas,- Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) harus melakukan unitisasi jika terbukti resevoir mereka terlampar ke masing masing area kerja blok KKKS. Pada tahun 2017, melalui surat Kementerian ESDM terkait Pengembangan lapangan gas Jaya Terus Berjuang (JTB), menyatakan bahwa PT Citra Damar Zone (CDZ) untuk melaksanakan secara penuh pengembangan lapangan gas JTB dan mengambil langkah langkah untuk penyelesaian hak hak dan kewajiban kewajiban hubungan bisnis dengan partner terkait, dan langkah strategis lainnya yang diperlukan. Berdasarkan pernyataan tersebut, CDZ ditunjuk sebagai Operator Proyek Pengembangan Gas Lapangan Jaya Terus Berjuang. Untuk menyelesaikan amanah tersebut, CDZ harus menghitung nilai keekonomian proyek (project economics) berdasarkan kelayakan teknik dan komersial, sebagai bagian dari strategi perusahaan supaya bisa berkembang. Riset/study ini akan fokus kepada opsi strategis untuk komersial, khususnya bagaimana caranya untuk memberikan solusi strategis dalam pelaksanaan proyek JTB dan memberikan nilai lebih ke stakeholders. Perubahan yang dinamis (volatile) dan negosiasi yang ketat antara ex operator BCL dan pemerintah, meningkatkan faktor ketidakpastian (uncertainty) dari project ini. Proses yang berkepanjangan dari negosiasi membutuhkan usaha yang ekstra dan menghabiskan lebih banyak waktu serta berdampak ke jadwal proyek, sementara proses pengalihan operator tetap berjalan. Kemunduran dari jadwal proyek dapat mempengaruhi On Stream gas di masa depan. Nilai keekonomian proyek di lingkungan yang dinamis perubahannya cenderung menurun karena tingkat keuntungan yang marginal. Hal tersebut merupakan ancaman dan masalah utama untuk keberlanjutan bisnis CDZ, dan juga merupakan ancaman untuk permintaan dan persediaan gas di Jawa. Berdasarkan faktor faktor tersebut diatas, profil ekonomi dari suatu project dapt menjadi marginal dan sangat sensitif terhadap project parameter seperti: produksi gas, capex, opex dan keterlambatan proyek. Apakah proyek ini layak untuk diteruskan? CDZ butuh terobosan baru untuk meningkatkan profil keekonomian proyek dan mendukung kemungkinan untuk menaikan kelayakan dari proyek Jaya Terus Berjuang. Untuk melaksanakan strategi bisnis yang tepat berdasarkan kajian kelayakan komersial, penulis akan melaksanakan metode analisa kualitatif dan kuantitatif yang menyajikan data Proyek Capex, Opex, NPV, IRR terkait kelayakan studi. Kesimpulan dari hasil analisa tersebut akan dikaji lebih lanjut menggunakan Decision Tree Analysis (DTA) untuk mendapatkan pilihan terbaik untuk pelaksanaan Proyek JTB. Penulis berharap bahwa analisis dan rekomendasi dari penelitian ini dapat diaplikasikan untuk proyek sejenis yang memiliki nilai ekonomis marginal dan terbatasi oleh Jadwal Proyek yang ketat, khususnya untuk Proyek migas yang memiliki tren yang cenderung tidak bagus terhadap dinamis nya harga minyak.