digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Ketombe merupakan gangguan kulit kepala yang umum terjadi pada individu, dan ini disebabkan oleh kolonisasi lipophilic yeast yang merupakan bagian dari mikrobioma kulit, yaitu Malassezia spp. Pengembangan produk untuk menyeimbangkan mikrobioma telah menarik minat yang tinggi di kalangan peneliti, termasuk dalam produksi perawatan kulit dan perawatan rambut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan potensi postbiotics dari Lactobacillus plantarum dan Lactobacillus rhamnosus sebagai agen anti-ketombe. Postbiotics yang digunakan dalam penelitian ini adalah cell lysate dan cell free supernatant (CFS). Metode yang digunakan untuk menentukan aktivitas dari postbiotics adalah uji difusi sumuran agar dan uji mikrodilusi. Hasil dari aktivitas kedua lisat anti-jamur terhadap Malassezia menunjukkan bahwa kedua strain memiliki efek fungistatik terhadap Malassezia furfur pada konsentrasi yang lebih tinggi 12500 ppm dan 50000 ppm ketika diuji dengan mikrodilusi, namun tidak ditemukan zona hambat saat diuji menggunakan metode difusi agar. Meskipun begitu, cell free supernatant (CFS) menunjukkan zona hambat yang besar terhadap Malassezia furfur, ragi penyebab ketombe dengan diameter hambat sekitar 20 mm untuk setiap strain.