BAB 1 Nurbaiti Melistia Akhmadi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Nurbaiti Melistia Akhmadi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Nurbaiti Melistia Akhmadi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Nurbaiti Melistia Akhmadi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Nurbaiti Melistia Akhmadi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Nurbaiti Melistia Akhmadi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PT Berau Coal merupakan peruasahaan pertambangan batubara yang terletak di
Berau, Kalimantan Timur. Metode penambangan yang digunakan adalah open pit
yang erat kaitannya dengan penggalian dan penimbunan sehingga membentuk
lereng tambang, dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan keselamatan maka
dibutuhkan desain lereng tambang yang optimal. Optimalisasi penambangan
dibutuhkan di PT Berau Coal untuk menambah produksi batubara, sehingga
dilakukan penambangan diluar Life of Mine dengan dilakukan pemantauan lereng
yang bersifat real time dan early warning system menggunakan pemantauan radar
yaitu Slope Stability Radar (SSR). Sehingga dapat ditentukan karakteristik
deformasi dari lereng yang mengalami ketidakstabilan, karena batuan sebelum
longsor akan memberikan tanda seperti pergerakan dari grafik deformasi, velocity,
dan invers velocity yang dapat dilihat dari SSR Viewer. Oleh karena itu, butuh
dilakukan analisis perbedaan karakteristik dari longsor yang terjadi di dua pit yang
berbeda sehingga dapat memudahkan dalam penanganan operasi penambangan
sebelum maupun setelah longsor terjadi. Pada tugas akhir kali ini, penelitian
dilakukan di Lowwall Pit 7 West Site Binungan 2 dan Pit C2 Site Sambarata dimana
pada kedua lereng tersebut dipantau menggunakan SSR dan mengalami longsoran
bidang, dengan aplikasi SSR Viewer dapat dilihat deformasi, velocity, maupun
invers velocity dari masing-masing massa batuan sehingga didapatkan tren
pergerakan dari masing-masing lereng lowwall. Tren pergerakan pada kedua lereng
cenderung serupa yaitu linear – progressive – on set of failure – regressive – linear.
Namun, terdapat perbedaan karakteristik dari kedua longsoran yang terjadi.
Perbedaan yang terjadi pada kedua longsoran disebabkan oleh beberapa faktor yang
mempengaruhi yaitu intensitas hujan, geometri lereng, lapisan interlaminasi dan
material properties dari bidang lemah.
Perpustakaan Digital ITB