digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Nabila Tiara Putri [27123002]
PUBLIC Open In Flipbook Noor Pujiati.,S.Sos

BAB I Nabila Tiara Putri [27123002]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II Nabila Tiara Putri [27123002]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III Nabila Tiara Putri [27123002]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV Nabila Tiara Putri [27123002]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V Nabila Tiara Putri [27123002]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Bagi Generasi Z, media sosial tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi, tetapi juga sebagai hiburan, informasi, dan validasi diri. Hal ini menjadikan Generasi Z sebagai kelompok yang paling rentan terhadap adiksi media sosial karena memiliki intensitas penggunaan tertinggi dibanding generasi lainnya. Pengaksesan media sosial yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari dan memicu adiksi. Sebagian dari Generasi Z telah menyadari kondisi ini dan mencoba melakukan social media detox secara mandiri. Namun, upaya tersebut sering kali gagal karena tingginya distraksi media sosial dan hanya mengandalkan motivasi internal yang tidak stabil. Penelitian ini merancang aplikasi mobile untuk membantu mempertahankan motivasi internal dengan menciptakan lingkungan eksternal yang dapat mendorong konsistensi dalam penerapan social media detox melalui pendekatan intervensi. Metode penelitian yang digunakan adalah Design Thinking yang berfokus pada kebutuhan pengguna. Sedangkan metode perancangan UI/UX disusun menggunakan framework The Elements of User Experience dengan hasil akhir hi-fidelity prototype. Evaluasi dilakukan melalui pengujian System Usability Scale (SUS) dan User Experience Questionnaire Short (UEQ-S). Hasil menunjukkan skor SUS sebesar 84.5 (kategori promoter) dan skor UEQ-S rata-rata 2.59, yang mengindikasikan bahwa aplikasi memiliki usabilitas tinggi, pengalaman pengguna yang baik, serta potensi loyalitas pengguna. Meskipun demikian, aplikasi masih memiliki ruang untuk improvisasi dan perlu pengembangan lebih lanjut melalui eksplorasi konten, fitur, serta iterasi berbasis umpan balik pengguna.