Air asam tambang merupakan limbah yang bersifat asam dan mengandung logam berat
terlarut yang dapat mencemari lingkungan, merusak ekosistem, serta membahayakan
kesehatan manusia jika tidak dikelola dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi efektivitas sistem floating treatment wetland menggunakan tanaman
apung kayu apu (Pistia stratiotes) dan kiambang (Salvinia natans) dalam menurunkan
konsentrasi logam pada air asam tambang emas dari Tapanuli Selatan. Air asam
tambang memiliki pH awal 1,88 sehingga perlu dilakukan pengaturan pH karena
tanaman dapat bertumbuh baik pada air dengan pH 5-7. Pengaturan pH dilakukan
dengan pengadukan cepat 150 rpm selama 10 menit serta menambahkan sekitar 7,5
gram Ca(OH)2 pada satu liter air asam tambang untuk mencapai 5,47. Tahapan
penelitian meliputi propagasi, aklimatisasi, uji pendahuluan (range finding test), dan
uji fitoremediasi sistem batch dengan variasi waktu kontak 5, 10, dan 15 hari. Pada
tahap uji pendahuluan (range finding test), batas toksositas tumbuhan kayu apu dan
kiambang pada air asam tambang dengan pH 5,76 dan 7,65 adalah 100%. Parameter
yang diuji meliputi pH, TDS, TSS, kekeruhan, dan konsentrasi logam Zn, Cu, Mn, Fe,
Ni. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem floating wetland mampu menurunkan
kadar logam nikel dan tembaga, tapi tidak dapat menurunkan logam mangan, besi, dan
seng.
Perpustakaan Digital ITB