digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Rio Prasetia
Terbatas Rina Kania
» ITB

BAB 1 Rio Prasetia
Terbatas Rina Kania
» ITB

BAB 2 Rio Prasetia
Terbatas Rina Kania
» ITB

BAB 3 Rio Prasetia
Terbatas Rina Kania
» ITB

BAB 4 Rio Prasetia
Terbatas Rina Kania
» ITB

BAB 4 Rio Prasetia
Terbatas Rina Kania
» ITB

BAB 5 Rio Prasetia
Terbatas Rina Kania
» ITB

DAFTAR Rio Prasetia
Terbatas Rina Kania
» ITB

Berdasarkan hasil investigasi beberapa kejadian anjloknya kereta api, ditemukan bahwa kondisi jalan rel dan roda kereta api yang tidak sesuai dengan ketentuan menjadi penyebab utama kecelakaan. Keausan kepala rel kereta api adalah sebuah parameter yang penting dalam memperkirakan kondisi jalan rel karena dapat menyebabkan kereta keluar dari jalur. Pengukuran keausan saat ini masih dilakukan secara manual sehingga pengukurannya kurang efektif serta membutuhkan waktu yang relatif lama. Selain pengukuran secara manual keausan rel juga diukur secara tidak langsung menggunakan kereta ukur, yang nilai keausan relnya dilihat dari pelebaran sepur. Untuk menanggulangi masalah ini, dirancanglah sistem instrumentasi pengukuran keausan sisi samping rel menggunakan laser rangefinder. Pengukuran keausan menggunakan laser rangefinder memanfaatkan selisih waktu tempuh sinyal laser antara sinyal dikirim dan diterima kembali yang diolah menjadi nilai jarak mengingat kecepatan laser yang selalu tetap. Nilai keausan didapatkan dengan mengurangkan jarak terukur oleh laser terhadap jarak referensi, dimana nilai jarak referensi merupakan jarak laser terhadap rel yang belum mengalami keausan. Penelitian dilakukan di PT Len Railway System (LRS) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Penelitian di PT LRS dilakukan untuk menentukan kondisi optimum pengukuran dan melihat kinerja sistem sewaktu pengukuran dinamis. Pada penelitian ini didapatkan sistem memiliki nilai presisi yang tinggi ketika sistem terisolasi dari cahaya matahari langsung dan jarak pengukuran berada pada rentang 60-70 mm. Dari pengolahan datanya didapatkan tingkat akurasi sistem mencapai 1 mm dengan standar deviasi dibawah 0,6 mm. Penelitian di PT KAI dilakukan untuk menentukan nilai keausan rel di sekitar Stasiun Bandung. Pada penelitian ini nilai keausan yang terukur dikalibrasi berdasarkan lebar sepur rel. Dalam uji coba sistem pengukuran keausan pada rel tipe R42 dan R54 PT KAI didapatkan bahwa nilai keausan maksimum untuk rel tipe R42 adalah 9 mm dan 7 mm untuk rel tipe R54.