Industri fesyen menyumbang sekitar 2–8% dari total emisi gas rumah kaca (GRK) global, sehingga mendorong tekanan yang semakin besar untuk melakukan dekarbonisasi di seluruh rantai nilainya. Meskipun perusahaan multinasional secara progresif mulai menyesuaikan diri dengan target net-zero dan inisiatif Science-Based Targets (SBTi), usaha kecil dan menengah (UMKM) umumnya menghadapi tantangan besar dalam menerjemahkan kerangka kerja tersebut ke dalam strategi praktis yang dapat diimplementasikan. Studi ini mengeksplorasi bagaimana TORAJAMELO—sebuah usaha fesyen asal Indonesia—dapat mengembangkan peta jalan dekarbonisasi yang kredibel, sejalan dengan sains, serta ambisius namun tetap realistis secara operasional. Studi ini dimulai dengan menghitung dan menetapkan baseline emisi GRK TORAJAMELO tahun 2024 menggunakan acuan pedoman Greenhouse Gas Protocol, yang menghasilkan total emisi sebesar 19,04 tCO?e. Mayoritas emisi berasal dari pengunaan Listrik (Scope 2) sebesar 63%, diikuti oleh emisi Scope 3 yang berasal dari perjalanan bisnis, pembelian barang dan jasam transportasi hulu dan hilir, hingga perjalanan karyawan. Berdasarkan pendekatan Absolute Contraction dari SBTi, TORAJAMELO diproyeksikan untuk mengurangi emisi scope 2 sebesar 58,8% pada tahun 2034 dan 90% pada tahun 2050 agar selaras dengan target iklim 1,5oC. Sebanyak dua puluh strategi mitigasi berhasil diidentifikasi dan dinilai menggunaan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan strategi mitigasi paling efektif. Tiga kriteria digunakan dalam evaluasi strategi: profil emisi TORAJAMELO, kelayakan implementasi dan efektivitas biaya. Hasilnya menunjukkan bahwa pendekatan berbasis perilaku speerti mendorong moda transportasi rendah emisi, menjalan inisiatif penghematan energy dan menerapkan kebijakan kerja dari rumah merupakan strategi yang efektif untuk jangka pendek. Implementasi bertahap hingga tahun 2050 disarankan untuk strategi mitigasi yang membutuhkan investasi besar seperti perubahan rantai pasok dan pemasangan panel surya. Studi ini menunjukkan bahwa UMKM speerti TORAJAMELO dapat mengadopsi target iklim berbasis sains dengan meerapkan alat pengambilan Keputusan yang terstruktur seperti AHP. Peta jalan Net-zero ini memberikan fondasi yang realistis dan strategis untuk aksi iklim jangka Panjang yang selaras dengan kapasitas operasional dan tujuan keberlanjutan perusahaan.
Perpustakaan Digital ITB