
ABSTRAK Zahra Soraya Fatimah
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Zahra Soraya Fatimah
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Zahra Soraya Fatimah
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Zahra Soraya Fatimah
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Zahra Soraya Fatimah
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Zahra Soraya Fatimah
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Zahra Soraya Fatimah
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Zahra Soraya Fatimah
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Zahra Soraya Fatimah
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Wayfinding merupakan sebuah konsep yang dirancang untuk membantu
memahami dan menavigasi ruang utamanya pada lingkungan yang kompleks.
Terminal sebagai salah satu ruang publik perlu memiliki navigasi ruang yang jelas
agar tidak membingungkan pengguna. Namun, terkadang pada beberapa terminal
masih menghadapi tantangan dalam hal navigasi dan sirkulasi ruang baik untuk
kendaraan maupun penumpang yang menyebabkan disorientasi bagi penumpang
dan pengemudi. Kondisi ini tentunya mempengaruhi efektivitas navigasi yang
ada, terlebih pada waktu-waktu ketika jumlah pengunjung sedang ramai.
Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan konsep wayfinding pada penataan
sirkulasi kendaraan dan penumpang di Terminal Tipe A Kota Tasikmalaya,
dengan fokus pada peningkatan kenyamanan dan efisiensi navigasi. Menggunakan
pendekatan mixed method, penelitian ini menggabungkan metode kuantitatif dan
kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, kuesioner,
studi literatur, dan tinjauan preseden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
masalah utama terminal ini meliputi kurangnya kejelasan signage, pemisahan
jalur pejalan kaki dan kendaraan, serta aksesibilitas bagi penyandang disabilitas.
Signage yang ada cenderung kurang informatif dan tidak terletak pada titik
strategis, sehingga menyebabkan kebingungan bagi pengguna, terutama bagi
mereka yang baru pertama kali mengunjungi terminal. Berdasarkan temuan
tersebut, penelitian ini merekomendasikan penambahan dan perbaikan pada
sistem signage utamanya pada penempatannya. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi bagi pengembangan penerapan konsep wayfinding pada
terminal di kota-kota lain dengan karakteristik serupa dan menjadi referensi untuk
studi lebih lanjut mengenai penerapan wayfinding di ruang publik.