digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Transportasi dan distribusi merupakan salah satu aspek pada logistik yang memberikan kontribusi biaya paling besar. Aktivitas ini menghantarkan barang dari suatu titik ke titik lainnya menggunakan moda tertentu. Salah satu jenis moda yang banyak digunakan untuk aktivitas transportasi adalah moda angkutan darat. Pada penerapan di dunia nyata, moda angkutan darat memerlukan media sebagai tempat beroperasi moda, yaitu jalan. Jalan sering menjadi batasan bagi transportasi moda angkutan darat. Tidak semua moda darat dapat melewati suatu jalan tertentu. Lebar jalan, kekuatan jalan, dan aturan-aturan pemerintah menyebabkan suatu moda darat harus rela melalui jalan lain yang lebih panjang untuk melewati suatu daerah. Kepadatan daerah urban atau perkotaan juga merupakan tantangan bagi aktivitas transportasi karena seringnya terjadi kepadatan dan kemacetan lalu-lintas. Kemacetan diketahui saat aktivitas transportasi sedang berlangsung sehingga dapat mengubah rencana rute yang telah ada. Halangan yang berupa kemacetan atau kepadatan di jalan akan mempengaruhi waktu tempuh transportasi yang akhirnya dapat menyebabkan keterlambatan. Penelitian ini berusaha untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada pada aktivitas transportasi. Model dan algoritma yang dikembangkan akan berusaha untuk merencanakan rute kendaraan dengan memperhatikan jenis kendaraan yang digunakan. Jenis kendaraan yang digunakan akan mempengaruhi rute yang dapat ditempuh karena adanya keterbatasan penggunaan jalan. Selain itu, model dan metoda yang dikembangkan juga akan berusaha mengatasi kemacetan dengan cara melakukan pencarian rute ulang secara reaktif setelah diketahui terdapat halangan dijalan sehingga menghindari ruas jalan yang mempunyai waktu tempuh panjang dengan memperhatikan keterbatasan pemakaian jalan oleh moda yang digunakan. Model dan algoritma pada penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap perencanaan awal yang diselesaikan menggunakan algoritma Dijsktra untuk pencarian rute terpendek antar pelanggan dan algoritma Sequential Insertion untuk optimisasi rute awal. Tahap eksekusi aktivitas transportasi akan dihitung menggunakan kombinasi sehingga meminimalkan keterlambatan. Model dan metode yang dikembangkan akan diimplementasikan pada Sistem Informasi Geografis sehingga dapat terpetakan rute yang direncanakan dan rute tambahan ketika terjadi halangan dan kemacetan pada saat aktivitas transportasi berlangsung. Berdasarkan pengujian yang dilakukan menggunakan data hipotetik dan simulasi terhadap kemacetan terhadap model pada Sistem Informasi Geografis, rute kendaraan dapat dihasilkan oleh model dengan memperhatikan keterbatasan jalan. Model pencarian rute dinamis dapat menghindarkan adanya keterlambatan dengan cara mengkombinasikan urutan kedatangan dan melakukan pencarian rute yang menghindarkan halangan berdasarkan posisi kendaraan saat ini dan lokasi terjadinya halangan dijalan.