ABSTRAK Muhammad Yudhis Prastyo
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Muhammad Yudhis Prastyo
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Muhammad Yudhis Prastyo
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Muhammad Yudhis Prastyo
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Muhammad Yudhis Prastyo
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Muhammad Yudhis Prastyo
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 6 Muhammad Yudhis Prastyo
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Muhammad Yudhis Prastyo
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Muhammad Yudhis Prastyo
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Stasiun Manggarai berperan sebagai simpul transit utama di wilayah Jabodetabek
yang melayani berbagai moda transportasi dengan intensitas perjalanan tinggi
setiap harinya. Permasalahan pelayanan yang muncul, seperti kepadatan peron,
keterbatasan fasilitas, dan informasi yang belum optimal, menunjukkan potensi
ketidaksesuaian antara pelayanan aktual dan ekspektasi pengguna. Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan prioritas peningkatan kualitas pelayanan di Stasiun
Manggarai berdasarkan kesenjangan persepsi antara pengguna dan operator.
Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada kedua
kelompok responden dengan mengacu pada lima dimensi SERVQUAL. Sasaran
pertama dianalisis menggunakan teknik deskriptif statistik untuk mengidentifikasi
persepsi pengguna dan operator terhadap tingkat kepentingan masing-masing
atribut pelayanan. Sasaran kedua mengukur kesenjangan persepsi melalui
perhitungan selisih rata-rata (mean difference) dan pengujian signifikansi
menggunakan Uji Mann-Whitney U. Sasaran ketiga memetakan atribut ke dalam
kuadran prioritas menggunakan Importance-Performance Analysis (IPA) untuk
menentukan aspek yang perlu ditingkatkan. Hasil penelitian menunjukkan adanya
perbedaan persepsi signifikan pada sejumlah atribut utama, khususnya pada
dimensi responsiveness dan reliability. Jeda waktu antar kereta, efisiensi
pengaturan antrean, dan informasi gangguan layanan tercatat sebagai atribut
dengan kesenjangan tertinggi. Selain itu, ketepatan jadwal kereta dan efisiensi
antrean menjadi atribut titik temu yang dianggap penting oleh kedua pihak.
Temuan lanjutan juga mengungkap dua atribut tambahan yang dinilai kritis oleh
pengguna, yaitu kenyamanan ruang tunggu dan faktor muat penumpang, yang
belum sepenuhnya menjadi perhatian operator dan perlu diprioritaskan sebagai
kebutuhan mendesak berbasis persepsi pengguna.
Perpustakaan Digital ITB