Pengguna Internet secara global meningkat pesat mencapai 82% dalam lima tahun. Alhasil, kebutuhan bisnis terhadap servis juga meningkat. Peningkatan kebutuhan layanan mendorong teknologi infrastruktur kontainer dan orkestrasi untuk berkembang.
Kubernetes merupakan kakas berguna untuk orkestrasi kontainer servis. Kubernetes dapat mengotomasi penyebaran, penskalaan, dan operasi kontainer servis. Salah satu komponen Kubernetes adalah load balancer. Implementasi load balancer yang lebih efisien dapat mendukung layanan servis yang lebih berkualitas. Load balancer yang tersedia pada Kubernetes bersifat statis mengasumsikan keadaan sistem. Load balancer dinamis sebaliknya mendasarkan pembagian tugasnya pada informasi load. Load balancer dinamis diharapkan dapat meningkatkan kinerja Kubernetes. Selain itu, load balancer dinamis ini juga diharapkan tetap mampu untuk menangani kegagalan sistem. Informasi load yang digunakan adalah maksimum utilisasi CPU, memory, network, dan disk dari tiap worker. Penggunaan nilai tersebut didasarkan pada studi terkait. Informasi load harus dikumpulkan dari setiap server Kubernetes oleh load balancer dinamis. Proses pengumpulan informasi dilakukan menggunakan gRPC. Informasi load yang telah terkumpulkan kemudian diproses menggunakan algoritma Basic LI yang mendukung pemrosesan pembagian tugas dinamis dengan informasi lawas. Pengujian load balancer dinamis dilakukan dengan load CPU, memory, network, dan disk yang beragam. Selain itu, load balancer statis Kubernetes juga dibandingkan untuk melihat perbandingan kinerja. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kinerja hasil implementasi berhasil meningkatkan kinerja sistem pada kasus pengujian load yang sangat beragam dan load memori.
Perpustakaan Digital ITB