digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Amelia Alnashar Hasna
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Amelia Alnashar Hasna
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Amelia Alnashar Hasna
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Amelia Alnashar Hasna
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Amelia Alnashar Hasna
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Amelia Alnashar Hasna
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Amelia Alnashar Hasna
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Amelia Alnashar Hasna
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Amelia Alnashar Hasna
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

JURNAL Amelia Alnashar Hasna
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Penelitian ini berfokus pada fenomena urban loneliness di Alun-Alun Kota Bandung, dengan tujuan untuk mengidentifikasi tingkat kesepian, karakteristik demografis dan gaya hidup, serta pola interaksi sosial pengunjung yang berkaitan dengan faktor lingkungan. Urban loneliness menjadi isu penting dalam konteks urbanisasi yang semakin pesat, di mana ruang publik, meskipun menjadi tempat berkumpul, justru dapat memperburuk perasaan kesepian. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed-methods, yang terdiri dari pengukuran kuantitatif menggunakan UCLA Loneliness Scale, observasi perilaku, serta wawancara semiterstruktur untuk menggali faktor-faktor yang mempengaruhi perasaan kesepian dan interaksi sosial di ruang publik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengunjung Alun-Alun Kota Bandung cenderung mengalami tingkat kesepian sedang hingga tinggi, dengan karakteristik tertentu seperti usia muda dan status sosial-ekonomi rendah yang lebih rentan terhadap urban loneliness. Analisis juga menunjukkan bahwa kualitas lingkungan, seperti kebersihan, kenyamanan fasilitas, dan desain ruang publik, berperan dalam membentuk pengalaman sosial dan tingkat kesepian pengunjung. Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa ruang terbuka publik, meskipun berfungsi sebagai tempat berkumpul, sering kali tidak cukup efektif dalam mengurangi rasa kesepian, dan pada individu dengan karakteristik tertentu, seperti usia muda, justru dapat memperburuk perasaan tersebut. Kebaruan penelitian ini terletak pada pendekatan yang mengintegrasikan faktor fisik dan psikososial dalam memahami urban loneliness di ruang publik. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori urban loneliness serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan desain ruang publik di Indonesia, khususnya Kota Bandung, agar mendukung interaksi sosial yang lebih bermakna.