Gunung Malabar merupakan gunungapi tipe B yang berada di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Gunungapi ini berada di sekitar lapangan panas bumi yang telah berproduksi, yaitu Lapangan Wayang-Windu di bagian selatan dan Lapangan Kamojang di bagian timur. Selain itu, Gunung Malabar juga merupakan salah satu hulu di Bandung Selatan. Namun, dengan adanya potensi-potensi di atas justru penelitian geologi detail di Gunung Malabar masih sangat sedikit.
Daerah penelitian berada di Gunung Malabar bagian timur dengan luas 78 km2. Penelitian yang dilakukan memiliki tujuan untuk mengetahui kondisi geologi, geomorfologi, volkanostratigrafi, struktur geologi, sejarah geologi, dan
potensi sumber daya alam serta bahaya geologi di daerah penelitian.
Penelitian dilakukan melalui empat tahapan, yaitu tahap pra-lapangan, penelitian lapangan, analisis laboratorium serta pengolahan data, dan penyusunan laporan. Sebanyak 140 data singkapan dan 128 data kekar gerus diolah untuk
kemudian menghasilkan peta geologi daerah penelitian.
Morfologi daerah penelitian didominasi oleh morfologi punggungan, lembah, lereng, dan dataran dengan pola aliran radial serta dendritik. Daerah penelitian dibagi menjadi 12 satuan geomorfologi dan termasuk pada tahapan geomorfik muda serta dewasa.
Berdasarkan analisis peta topografi skala 1:50.000 dan 1:100.000 daerah penelitian terdiri dari tiga khuluk dan lima gumuk, yaitu Khuluk Baleendah, Khuluk Kendang, Khuluk Malabar, Gumuk Tikukur, Gumuk Kendang, Gumuk malabar, Gumuk Citiis, dan Gumuk Gambung. Daerah penelitian tersusun atas 18 satuan batuan dengan litologi berupa breksi piroklastik, breksi laharik, lava andesit, tuf, dan lapili tuf. Struktur primer yang ditemukan di daerah penelitian berupa kekar berlembar dan struktur sekunder berupa sesar mendatar, yaitu Sesar Mengiri Citiis, Sesar Mengiri Gambung, dan Sesar Menganan Gambung.
Sejarah geologi daerah penelitian dibagi menjadi enam tahap, yaitu aktivitas magmatisme Gunung Baleendah fase ketiga, Gunung Kendang, Gunung Malabar, Gunung Gambung, aktivitas tektonik dengan tegasan utama NE-SW, dan
peristiwa pelapukan serta erosi yang terjadi sampai sekarang.
Daerah penelitian memiliki tiga potensi sumberdaya alam dan satu bahaya geologi, yaitu potensi Gunung Malabar sebagai daerah imbuhan, potensi mata air untuk memenuhi kebutuhan air bersih, potensi penggunaan lahan untuk pertanian dan perkebunan, serta bahaya longsor.
Perpustakaan Digital ITB