digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Arrizqiya Auliaur Rahmah
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Arrizqiya Auliaur Rahmah
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Arrizqiya Auliaur Rahmah
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Arrizqiya Auliaur Rahmah
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Arrizqiya Auliaur Rahmah
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Arrizqiya Auliaur Rahmah
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Arrizqiya Auliaur Rahmah
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

Penelitian ini mengkaji efektivitas PT. Program orientasi Terbang Bersama di tengah pertumbuhan pesatnya di kawasan APAC. Sebagai perusahaan teknologi perjalanan, sangat penting untuk membantu rekrutan baru beradaptasi dengan cepat dan mencapai tujuan organisasi dalam praktik yang ada yang melibatkan banyak pihak, seperti manajer lini dan SDM, menghadapi kendala seperti pelaksanaan yang tidak konsisten, keterlambatan sumber daya, dan kurangnya tindak lanjut. naik, yang menimbulkan kekhawatiran tentang efektivitas program. Kerangka kerja SRT digunakan untuk menganalisis 17 variabel program orientasi dan korelasinya terhadap hasil orientasi proksimal: kejelasan peran (role clarity), efikasi diri (selfefficacy), integrasi sosial (social integration), dan pemahaman budaya organisasi (knowledge of culture). Metodologi penelitian campuran digunakan, menggabungkan data kuantitatif dari 23 karyawan baru dengan wawasan kualitatif dari wawancara dengan para ahli. Statistik menunjukkan skor hasil orientasi rata-rata sebesar 2,65, yang menunjukkan persepsi ketidakefektifan. Korelasi yang kuat ditemukan antara aspek-aspek tertentu dari orientasi, seperti sumber daya pekerjaan dan dukungan supervisor, dan hasil-hasil utama. Wawancara para ahli menunjukkan hal yang sama: perlunya standardisasi lebih lanjut dan keterpaduan dalam prosedur orientasi. Berdasarkan studi tersebut, penelitian ini merekomendasikan beberapa solusi yang dapat diterapkan, termasuk peningkatan sosialisasi awal (anticipatory socialization), formalisasi sistem buddy, dan mekanisme tindak lanjut yang terstruktur. Perbaikan ini memiliki tujuan untuk mengurangi kesenjangan utama, membantu karyawan baru berintegrasi secara efektif, meningkatkan kinerja, dan berkontribusi pada kesuksesan perusahaan. Penelitian ini menggarisbawahi peran penting onboarding yang terstruktur dengan baik dalam mencapai kepuasan karyawan baru juga tujuan organisasi.