digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Avis Mellivera
PUBLIC Open In Flipbook Irwan Sofiyan

BAB1 Avis Mellivera
PUBLIC Open In Flipbook Irwan Sofiyan

BAB2 Avis Mellivera
PUBLIC Open In Flipbook Irwan Sofiyan

BAB3 Avis Mellivera
PUBLIC Open In Flipbook Irwan Sofiyan

BAB4 Avis Mellivera
PUBLIC Open In Flipbook Irwan Sofiyan

BAB5 Avis Mellivera
PUBLIC Open In Flipbook Irwan Sofiyan


Siklus hidrologi pada suatu daerah aliran sungai sangat dipengaruhi oleh limpasan permukaan yang terjadi pada area jatuhnya hujan. Curah hujan dengan durasi serta instensitas yang sama akan menghasilkan jumlah limpasan yang berbeda jika jatuh pada area dengan jenis tutupan lahan ataupun jenis tanah yang berbeda. Salah satu metode yang umum digunakan untuk memperkirakan besar limpasan langsung dari kejadian hujan adalah metode SCS CN. Nilai Curve Number (CN) yang biasa digunakan di Indonesia masih belum sesuai dengan kelas penutup lahan yang berlaku sesuai dengan SNI 7645:2014. Maka dari itu diperlukan analisis lebih lanjut untuk menentukan nilai Curve Number (CN) untuk masing masing kelas penutup lahan di Indonesia. Pemodelan hujan limpasan dilakukan dengan menggunakan aplikasi ArcSWAT pada 3 DAS yang berbeda yaitu Sub DAS Majalaya dengan data tutupan lahan 2006, 2011, dan 2013, DAS Belawan dengan data tutupan lahan 2011 dan 2013, dan Sub DAS Kali Madiun dengan data tutupan lahan 2011 dan 2013. Adapun data lain yang dibutuhkan untuk melakukan pemodelan adalah data DEM, jenis tanah, curah hujan, iklim, dan data debit observasi untuk melakukan kalibrasi. Proses kalibrasi dilakukan dengan bantuan SWATCUP. Dari proses kalibrasi pada masing masing DAS didapatkan faktor koreksi untuk nilai CN tiap kelas penutup lahan. Didapatkan nilai CN untuk hutan lahan kering sekunder, belukar, pemukiman, tanah terbuka, badan air, pertanian lahan kering, dan sawah pada kelas hidrologi C berturut turut nilinya adalah 47.05-50.17, 50.90-54.29, 46.40-49.50, 50.91-54.29, 92, 53.49-57.04, 52.20-55.66. Nilai ini terbilang cukup jauh dari range kelas hidrologi C yang umumnya adalah di atas 70. Maka dari itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan lebih banyak sampel pemodelan dengan tingkat ketelitian data tanah serta data hujan yang lebih baik.