ABSTRAK - Andreas Djohan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Andreas Djohan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Andreas Djohan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Andreas Djohan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Andreas Djohan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Andreas Djohan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Andreas Djohan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Andreas Djohan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Penelitian ini mengevaluasi respons dinamik dari struktur fleksibel bawah air
menggunakan pemodelan numerik fluid-structure interaction (FSI) dengan metode
Coupled Eulerian-Lagrangian (CEL). Model struktur yang digunakan adalah
sebuah batang kantilever aluminium dengan panjang 1.3 m, penampang persegi
13.84 mm x 13.84 mm, dan massa terpusat di ujungnya sebesar 0.5 kg. Model ini
disimulasikan menggunakan perangkat lunak Abaqus di dalam sebuah domain
fluida Eulerian berukuran 1.5 m x 0.1 m x 0.01384 m dengan kondisi batas
dinding-tetap (V=0) untuk mengamati perubahan karakteristik getarannya.
Analisis dilakukan pada tiga domain berbeda, yaitu vakum, udara, dan air, lalu
divalidasi dengan membandingkan hasilnya terhadap data analitis dan
eksperimental.
Hasil menunjukkan frekuensi natural dasar struktur di vakum adalah 3.39 Hz
dengan rasio redaman struktural 0.02%. Di dalam medium udara, frekuensi turun
sebesar 11.5% menjadi 3.00 Hz dan rasio redaman meningkat menjadi 0.33%
akibat efek aerodinamik. Perubahan paling signifikan terjadi di dalam air, di mana
frekuensi natural turun drastis sebesar 94.1% menjadi 0.20 Hz, yang secara jelas
mengonfirmasi dominasi efek massa tambahan (added mass). Rasio redaman
hidrodinamik juga meningkat menjadi 2.96%, menunjukkan disipasi energi yang
kuat. Meskipun metode Coupled Eulerian-Lagrangian (CEL) berhasil memvalidasi
respons getaran struktur secara akurat untuk kondisi vakum dan udara, terjadi
diskrepansi yang signifikan saat disimulasikan dalam medium air. Analisis lebih
lanjut menunjukkan ketidakakuratan ini kemungkinan besar bukan disebabkan
oleh resolusi mesh, melainkan oleh faktor geometris pada model simulasi.
Penyebab utamanya diperkirakan adalah jarak domain wall (batas komputasi) yang
terlalu dekat dengan struktur, yang dapat menimbulkan efek batas (boundary
effect) berupa pantulan gelombang tekanan non-fisis, serta adanya perbedaan
minor pada geometri penampang antara model dan referensi eksperimental.
Perpustakaan Digital ITB