digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Open In Flipbook Nugi Nugraha

Abstrak
PUBLIC Open In Flipbook Nugi Nugraha

Kegiatan pertambangan terbuka menyebabkan hilangnya lapisan tanah atas dan berkurangnya tutupan vegetasi, sehingga memicu peningkatan laju erosi. Kondisi ini memengaruhi kualitas air tambang akibat terbawanya partikel tanah oleh aliran permukaan saat hujan. Oleh karena itu, estimasi laju erosi dan besarnya limpasan permukaan menjadi sangat penting. Salah satu metode yang umum digunakan adalah MUSLE-SDR untuk menghitung laju erosi dan sediment yield pada outlet daerah aliran sungai. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa laju erosi berkisar antara 21,02 ton/ha/tahun hingga 65,01 ton/ha/tahun. Faktor yang paling berpengaruh terhadap laju erosi adalah erosivitas hujan (R) dan panjang-kemiringan lereng (LS), dengan analisis sensitivitas dan feature importance menunjukkan kontribusi terbesar berasal dari kedua faktor tersebut. Selain itu, erosi berkorelasi dengan konsentrasi TSS, dengan nilai ratarata koefisien determinasi (R²) sebesar 19,334%. Rendahnya nilai R² untuk TSS disebabkan oleh konsentrasi yang kurang mewakili kondisi sebenarnya, sehingga pengukuran berbasis beban lebih akurat. Hal ini didukung oleh peningkatan nilai R² antara beban TSS dan total erosi menjadi 47,6%. Temuan penelitian ini dapat digunakan untuk merumuskan strategi pengendalian erosi guna mengurangi beban sedimen pada sistem pengolahan air tambang dan mendukung pengelolaan air yang berkelanjutan.