digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT XYZ merupakan perusahaan tambang yang berencana untuk melakukan penambangan pada cebakan timah primer di Blok 1 dan Blok 3. Desain akhir tambang untuk masing-masing blok telah dibuat. Kegiatan penambangan yang akan dilakukan di Blok 1 dan Blok 3 direncanakan sampai sekitar elevasi -80 m, sehingga lereng akhir tambang yang terbentuk mempunyai tinggi sekitar 90 m. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis mengenai kestabilan lereng di kedua blok tersebut, untuk mencegah terjadinya bahaya longsoran di waktu-waktu yang akan datang. Analisis kemantapan lereng dilakukan dengan menggunakan Metode Kesetimbangan Batas (Limit Equilibrium Method), yaitu Metode Bishop. Pada masing-masing blok dibuat 4 buah garis penampang, kemudian lereng akhir tambang yang terbentuk pada penampang tersebut dimodelkan dan dianalisis kemantapannya. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam bentuk nilai faktor keamanan (FK). Lereng dengan FK ≥ 1.5 dianggap aman, sedangkan lereng dengan FK < 1.5 dianggap tidak aman. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa terdapat 5 penampang lereng yang dianggap aman, sedangkan 12 penampang lainnya dianggap tidak aman. Untuk mengatasi lereng yang tidak aman, dilakukan pengubahan geometri lereng dengan cara melandaikan lereng untuk mengurangi gaya pendorong yang ada pada lereng, sehingga diperoleh FK yang lebih besar. Sedangkan untuk lereng dengan FK yang jauh lebih besar dari 1.5, dibuat menjadi lebih curam untuk mengurangi jumlah overburden yang dikupas.