Abstrak - Davy Rizky Adriansyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Davy Rizky Adriansyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Davy Rizky Adriansyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Davy Rizky Adriansyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Davy Rizky Adriansyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Davy Rizky Adriansyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Davy Rizky Adriansyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Davy Rizky Adriansyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Davy Rizky Adriansyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Objek analisis pada penelitian ini adalah struktur roof dan struktur drivercab dari carbody
kereta cepat buatan Indonesia. Pada saat ini, pengembangan kereta cepat tersebut telah melewati fase
desain konseptual dan sedang direncanakan untuk segera masuk ke fase produksi. Oleh karena itu,
untuk memastikan keberhasilan produksi komponen-komponen kereta cepat, aspek manufacturability
dan assemblability harus dianalisis berdasarkan desain konsepnya untuk mencegah kerugian yang
tidak diinginkan saat memasuki fase produksi. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini
adalah design for manufacture and assembly (DFMA) yang berisi pedoman dalam proses manufaktur
dan proses perakitan serta metode kuantifikasi untuk mengukur kesulitan dan efisiensi dari kedua
proses tersebut.
Analisis DFMA pada desain struktur roof dan struktur drivercab dilakukan dengan
menggunakan dua metode yaitu metode Lucas dan metode Boothroyd-Dewhurst. Output dari metode
Lucas untuk struktur roof menghasilkan nilai functional efficiency sebesar 100%, handling ratio
sebesar 2,16, dan assembly ratio sebesar 7,918. Di lain sisi, output dari metode Lucas untuk struktur
drivercab menghasilkan nilai functional efficiency sebesar 100%, handling ratio sebesar 1,51, dan
assembly ratio sebesar 7,965. Dengan prinsip DFMA, nilai-nilai tersebut tidak dapat dioptimalkan
lebih lanjut karena desain sudah mencapai tingkat yang paling esensial. Sementara itu, metode
Boothroyd-Dewhurst menghasilkan output berupa nilai indeks DFA sebesar 13,02% untuk struktur
roof dan sebesar 13,31% untuk struktur drivercab. Menurut metode Boothroyd-Dewhurst, kedua nilai
ini sudah cukup efisien sehingga tidak perlu ada perbaikan pada desain.
Penelitian ini juga membahas tentang perbandingan antara kedua metode DFMA yang
digunakan untuk menganalisis efisiensi desain struktur roof dan struktur drivercab. Hasil analisis
menunjukkan bahwa perbedaan utama antara kedua metode tersebut ada pada level informasi yang
diperlukan serta metodologi analisis yang dilakukan. Metode Lucas lebih cocok untuk digunakan pada
fase desain konseptual dari siklus hidup produk, sedangkan metode Boothroyd-Dewhurst lebih cocok
untuk digunakan setelah penentuan desain parametrik dari produk.
Perpustakaan Digital ITB