digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Willy Dharmawan
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

BAB 1 Willy Dharmawan
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

BAB 2 Willy Dharmawan
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

BAB 3 Willy Dharmawan
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

BAB 4 Willy Dharmawan
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

BAB 5 Willy Dharmawan
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

PUSTAKA Willy Dharmawan
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

Indonesia, sebuah negara kepulauan dengan ratusan etnis dan budaya, adalah negara dengan populasi ke-empat terbesar di dunia. Namun populasi yang besar ini menyebabkan situasi yang sulit bagi Indonesia, terutama pada sekuritas energi. Selama 2 dekade terakhir, Indonesia telah menjadi negara pengimpor minyak untuk memenuhi kebutuhan domestiknya. Setiap tahunnya, kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan minyak semakin membesar karena adanya penurunan produksi pada lapangan minyak dan gas yang diikuti dengan penambahan penduduk. Kondisi ini diperburuk dengan harga minyak yang tidak menentu akibat adanya tensi geopolitik, yang kemudian menekan kesehatan fiskal di Indonesia. Untuk menyelesaikan tantangan sekuritas energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menetapkan produksi target nasional yang ambisius di tahun 2025, hingga mencapai 630 ribu barel minyak per hari. Lapangan Angsana, salah satu lapangan minyak dan gas utama di Indonesia yang dioperasikan oleh PT TerraNova dibawah perjanjian bagi hasil, telah menerima target produksi nasional sebesar 108 ribu barel minyak per hari rata-rata tahunan. Target produksi ini dapat dikatakan ambisius, mengingat bahwa produksi dasar dari lapangan Angsana di tahun 2025 hanya mencapai 100 ribu barel minyak per hari rata-rata tahunan. Usaha untuk mencapai target produksi ini dipersulit dengan adanya tantangan teknologi dan ketidakpastian kondisi bawah tanah. Untuk menjembatani kesenjangan 8 ribu barel minyak per hari rata-rata tahunan, eksekutif TerraNova berencana untuk mengimplementasikan strategi optimasi produksi yang komprehensif dan berfokus pada pekerjaan sumur. Pada perencanaan strategi pekerjaan sumur tahunan, adalah sebuah pendekatan yang umum bagi industri minyak dan gas untuk menggunakan analisa deterministik dalam mengestimasi potensi pendapatan minyak dari strategi pekerjaan sumur. Meskipun praktikal, akan tetapi metode ini memiliki kelemahan dimana kompleksitas pada kondisi aktual lapangan, tantangan teknologi, dan ketidakpastian kondisi bawah tanah tidak dipertimbangkan. Maka dari itu, hasil dari realisasi aktual dapat berbeda jauh dari model simulasi. Limitasi ini dapat diselesaikan dengan menggunakan analisa stokastik yang memperhitungkan data historikal untuk mengestimasi potensi hasil dari strategi pekerjaan sumur. Pada studi ini, simulasi Monte Carlo digunakan untuk mengevaluasi distribusi dari keuntungan minyak yang didapat dari beberapa strategi pekerjaan sumur. Tahapan pertama dan yang paling utama dalam menerapkan simulasi Monte Carlo adalah menentukan data masukan yang andal dalam bentuk distribusi probabilitas. Parameter-parameter ini didapatkan dari analisa 4 tipe teknologi pekerjaan sumur yang meningkatkan produksi, yaitu Tipe-A, Tipe-B, Tipe-C, dan Tipe-D. Hasil dari pekerjaan sumur pada tahun 2022 sampai dengan 2025 dianalisa secara menyeluruh untuk mengestimasi potensi pendapatan minyak dan durasi manfaat dari masing-masing aktifitas. Estimasi ini kemudian dikelompokkan ke dalam beberapa kelas dan dikonversi ke distribusi probabilitas. Langkah selanjutnya adalah untuk memahami urutan operasi dari strategi pekerjaan sumur karena pendapatan minyak dipengaruhi oleh waktu. Semakin awal manfaat didapatkan, semakin besar pula pendapatan minyak kumulatif. Untuk keperluan evaluasi, beberapa skenario dibentuk berdasarkan keuntungan dan limitasi dari masing-masing teknologi pekerjaan sumur. Selain dari itu, pekerjaan sumur yang tidak meningkatkan penambahan produksi juga diikut sertakan pada strategi, terutama karena pengaruhnya yang penting dalam menjaga keandalan operasi sehingga diprioritaskan. Untuk menghasilkan proyeksi pendapatan minyak yang realistis, simulasi Monte Carlo digunakan untuk menyimulasi 10,000 iterasi dengan mengacak potensi nilai dari pendapatan minyak dan durasi manfaat dari setiap teknologi pekerjaan sumur, yang merepresentasikan 10,000 kemungkinan yang dapat dihasilkan dari strategi pekerjaan sumur. Hasil simulasi menunjukkan bahwa kesenjangan 8 ribu barel minyak per hari rata-rata tahunan sangat mungkin dicapai dengan memprioritaskan implementasi dari teknologi Tipe-C di awal kuartal dua tahun 2025.