Industri kreatif Indonesia tengah mengalami transformasi pesat yang didorong oleh inovasi digital. Meskipun memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan penyerapan tenaga kerja, banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor ini menghadapi kesenjangan inovasi yang semakin melebar. Penelitian ini mengkaji transformasi digital strategis dalam industri kreatif Indonesia dengan tujuan mengidentifikasi jenis inovasi yang dominan, menganalisis dimensi utama inovasi digital, dan merumuskan strategi yang dapat meningkatkan kinerja inovasi secara efektif. Studi ini berlandaskan pada agenda pembangunan nasional dan tantangan daya saing global, dengan fokus khusus pada UMKM yang mendominasi lanskap ekonomi kreatif. Melalui pendekatan kuantitatif, data dikumpulkan dari 384 responden di berbagai wilayah Indonesia dengan beragam peran dan model bisnis. Analisis dilakukan menggunakan metode Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) untuk menguji delapan hipotesis yang dikembangkan dari kerangka konseptual yang menghubungkan lingkungan strategis, kapasitas sumber daya, dan kapasitas modal manusia terhadap kinerja inovasi dan operasional, yang pada akhirnya memengaruhi kinerja bisnis secara keseluruhan. Uji reliabilitas dan validitas seperti Cronbach’s Alpha, AVE, dan Fornell-Larcker Criterion menunjukkan bahwa model pengukuran yang digunakan memiliki keandalan dan validitas yang tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh hipotesis terbukti signifikan secara statistik, dengan korelasi yang kuat antara kapabilitas internal dan hasil inovasi. Kinerja inovasi menjadi faktor paling berpengaruh terhadap keberhasilan bisnis, diikuti oleh kinerja operasional. Kapasitas sumber daya dan modal manusia terbukti sebagai pendorong utama inovasi dan operasional, sementara lingkungan strategis berperan sebagai faktor pendukung. Nilai R² untuk kinerja inovasi, operasional, dan bisnis masing-masing berada di atas 0,50, menunjukkan daya prediksi yang moderat hingga kuat. Analisis f-square juga mengonfirmasi bahwa kinerja inovasi memiliki dampak terbesar terhadap kinerja bisnis. Untuk menjembatani kesenjangan inovasi dan memandu UMKM dalam proses transformasi digital, penelitian ini menawarkan solusi strategis berdasarkan enam variabel dalam kerangka konseptual. Solusi tersebut mencakup penguatan dukungan kebijakan dan akses pasar (lingkungan strategis), peningkatan akses terhadap pendanaan dan infrastruktur (kapasitas sumber daya), pengembangan keterampilan digital dan kreatif (kapasitas modal manusia), pembentukan budaya eksperimen dan kolaborasi (kinerja inovasi), digitalisasi proses bisnis (kinerja operasional), serta penyelarasan inovasi dengan tujuan bisnis (kinerja bisnis). Strategi ini dirancang khusus untuk menjawab kebutuhan sektor kuliner dan fesyen yang memerlukan alat dan sistem pendukung spesifik agar dapat berkembang di era ekonomi digital yang kompetitif. Sebagai kesimpulan, penelitian ini memberikan kontribusi teoritis dan praktis terhadap pengembangan inovasi di negara berkembang, menekankan pentingnya sinergi antara kapabilitas internal dan kondisi eksternal strategis, serta menawarkan kerangka kerja yang dapat direplikasi untuk mendorong inovasi digital di sektor kreatif. Dengan menjembatani kesenjangan inovasi, Indonesia berpotensi mengoptimalkan kekuatan ekonomi kreatifnya, meningkatkan daya saing global, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Perpustakaan Digital ITB