Perpustakaan Digital ITB

“Penggunaan Bentuk Tubuh Ideal Dari Figur Seni Renaisans Sebagai Ekspresi Penerimaan Diri” merupakan judul Tugas Akhir saya yang menghasilkan enam karya, karya-karya saya berupaya menegaskan bahwa ketidaksempurnaan bisa menghasilkan keindahan, dan terbukti bahwa seni bisa menghasilkan penerimaan untuk menerima diri seniman apa adanya dari individu yang memiliki dismorfia otot, dimana sang seniman selalu membandingkan diri dengan orang lain terutama badan yang lebih berotot darinya. Gagassan ini mendorong saya untuk menciptakan karya yang berawal dari self-portrait, lalu menggunakan figur badan lain selain saya yaitu figur dari karya Renaisans dimana saya menumpahkan obsesi saya kepada badan yang sempurna sebagai refleksi saya yang tidak pernah melihat kepada diri sendiri, tapi selalu melihat badan orang lain yang lebih maskulin, dan pada akhirnya secara tidak sadar figur badan yang bertahap menuju karya terakhir, mulai memudar. Pada tiap karya yang menggunakan figur renaisans sebagai ‘idola’, saya gambarkan dengan cara mendistorsi badannya dan juga permukaannya sebagai penolakan kesempurnaan. Distorsi permukaan menggambarkan emosi tekanan yang saya anggap tekanan dari luar tetapi tanpa sadar itu adalah hasil dari tekanan diri sendiri yang berpikir bahwa perspektif orang lain lebih penting daripada persepsi diri, namun bisa saja orang lain justru tidak peduli. Inti dari perkembangan personal dan visual dalam karya saya adalah pergeseran dari ketertarikan pada bentuk tubuh ideal yang utuh menuju eksplorasi permukaan, yang merefleksikan perjalanan psikologis dari obsesi terhadap kesempurnaan fisik, ke proses dekonstruksi, hingga akhirnya mencapai penerimaan bentuk intuitif.