digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Rania Thahirah [17021033]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Manusia yang senantiasa mengalami perubahan ada kalanya merasa tidak nyaman dengan perubahan yang terjadi sebab keanehan yang dirasakan atau bahkan konflik dengan individu lain yang mengiringinya. Di samping perubahan yang terjadi, akan ada beberapa kekonsistensian yang selalu muncul dan bertahan sejak kecil hingga dewasa, bisa berupa perilaku, kebiasaan, atau preferensi terhadap sesuatu. Dalam Esensi Evolusi, kuda yang bergerak merupakan ekspresi dari keresahan akan perubahan yang terjadi, alegori dari manusia itu sendiri yang kemudian diasosiasikan dengan warna-warna kontras tertentu, yakni dua warna primer yang saling beroposisi serta dua warna netral yang saling beroposisi. Elaborasi dari keduanya menjadi representasi dari perubahan yang dialami manusia serta representasi dari kekonsistensian dari pribadi yang lama yang tidak hilang yang lantas menjadi instrumen pemberi validitas makna jati diri yang sesungguhnya untuk manusia. Menggunakan metode eksploratif dengan menghilangkan bagian bagian tertentu dari sosok kuda dan mengganti warna-warnanya yang tidak lazim ada pada kuda di dunia nyata, dengan demikian akan menjadi bagian dari simbol sebuah kondisi dan sifat dari suatu keadaan. Adapun tujuannya untuk menggali keterkaitan pergerakan kuda dan warna dalam mengekspresikan perasaan ketidaknyamanan akan perubahan kepribadian manusia; dan memvisualkan sosok kuda yang bergerak dan pemilihan warna-warna tertentu menjadi alegori dari perubahan kepribadian manusia dan perasaan ketidaknyamanan. Hasilnya merupakan Esensi Evolusi, mengekspresikan perubahan kepribadian manusia menuju jati diri sejatinya lewat penggambaran kuda yang bergerak dan warna warna kontras tertentu yang memiliki representasinya masing-masing sebagai metaforanya. Proses berkarya dengan kenyataan bahwa manusia mutlak telah dan akan berubah. Perubahan tersebut akan menimbulkan kebentrokan di dalam batin pribadi, atau bahkan dengan sesama yang lain tetapi tidak akan mengubah kenyataan, bahwa itulah realita yang pasti terjadi. Perubahan tidak lantas mengubah identitas manusia, karena perubahan merupakan identitas murni dari manusia tersebut.