digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kabupaten Balangan di Provinsi Kalimantan Selatan menghadapi tantangan dalam pengelolaan pemeliharaan jalan kabupaten akibat keterbatasan kapasitas kelembagaan, anggaran yang terbatas, serta kondisi geografis yang beragam. Pemeliharaanjalan yang tidak terarah berpotensi menyebabkan inefisiensi dalam alokasi anggaran dan memperlebar kesenjangan aksesibilitas antar wilayah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merumuskan model prioritas pemeliharaan jalan kabupaten berbasis nilai tambah (added value) yang mempertimbangkan aspek keberfungsian layanan publik. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan tiga kriteria utama yang digunakan dalam penilaian, yaitu: (1) tingkat kerusakan jalan, (2) fungsi jalan, dan (3) aksesibilitas. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa kriteria tingkat kerusakan memiliki bobot tertinggi yaitu sebesar 52,8%, kerusakan Jalan diikuti oleh fungsi jalan sebesar 32,6%, dan aksesibilitas sebesar 14,6%. Skor total dari 10 ruas jalan terpilih dihitung berdasarkan kombinasi bobot kriteria dan skor aktual tiap ruas jalan. Tiga ruas dengan prioritas tertinggi untuk dilakukan pemeliharaan adalah: (1) Halong - Gunung Riut, (2) Tabuan - Uren, dan (3) Guha - Mantimin. Ruas-ruas tersebut diprioritaskan karena memiliki tingkat kerusakan tinggi dan peran penting dalam konektivitas antarwilayah serta akses yang tinggi.