digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Agil Herlambang Masadi
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER - Agil Herlambang Masadi
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 - Agil Herlambang Masadi
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 - Agil Herlambang Masadi
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 - Agil Herlambang Masadi
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 - Agil Herlambang Masadi
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 - Agil Herlambang Masadi
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 - Agil Herlambang Masadi
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 - Agil Herlambang Masadi
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 8 - Agil Herlambang Masadi
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 9 - Agil Herlambang Masadi
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 10 - Agil Herlambang Masadi
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA - Agil Herlambang Masadi
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - Agil Herlambang Masadi
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

Kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan yang terletak pada pertemuan lempeng tektonik utama seperti Lempeng Indo-Australia, Eurasia, Pasifik, dan Laut Filipina menyebabkan tingginya potensi kejadian gempa bumi dan dapat menimbulkan tsunami. Data historis dari Buku Katalog Tsunami Indonesia Per-Wilayah Tahun 416-2018 dan USGS Earthquake Catalog mencatat tujuh kejadian gempa bumi penyebab tsunami di Provinsi Bali antara tahun 1815-1994. Pemodelan tsunami yang dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Delft Dashboard dan Delft3D-Flow pada skenario patahan gabungan menghasilkan tinggi gelombang tsunami sebesar 6.287 meter dengan waktu kedatangan 35 menit. Genangan inundasi tsunami berdasarkan hasil pemodelan diklasifikasikan berdasarkan PERKA BNPB Nomor 02 Tahun 2012 untuk menghasilkan Peta Hazard Tsunami. Kemudian peta tersebut dijadikan acuan untuk melakukan strategi mitigasi yang tepat dengan menerapkan konsep tsunami multidefense yaitu dengan meninggikan elevasi jalan eksisting dan relokasi sejumlah rumah yang teridentifikasi masuk kedalam zona bahaya tsunami. Peninggian jalan pada ruas Pantai Lebih dan Pantai Siyut adalah sebesar 5 meter dan 3.5 meter. Jalan arteri primer yang ditinggikan tersebut didesain sebagai sea dike untuk tahan terhadap tsunami melalui material Concrete Blocks dan pondasi beton sedalam 2 meter untuk mencegah erosi pada kaki struktur akibat tsunami surut dengan cepat. Total anggaran biaya konstruksi yang diperlukan untuk mitigasi tsunami di wilayah pesisir Kecamatan gianyar adalah sebesar Rp 356.973 miliar.