Penduduk Indonesia sudah sering merasakan gempa karena secara geografs letak Indonesia berada
di “ring of fre”pertemuan tga lempeng tektonik aktf. Untuk itu diperlukan tngkat kesiapsiagaan
yang tnggi sehingga diharapkan dapat mengurangi dampak negatf bila terjadi bencana gempa.
Oleh karena itu, dilakukan survey terhadap masyarakat yang berdomisili di Jawa Barat dengan
tujuan untuk mengukur tngkat kesiapsiagaan ditnjau dari aspek pengetahuan, sikap dan praktk
serta mengidentfkasi faktor yang berhubungan dengan kesiapsiagaan tersebut. Data dikumpulkan
melalui kuesioner yang disebarkan secara daring dan luring. Terdapat 384 responden yang mengisi
kuesioner untuk dianalisis lebih lanjut. Hasil penelitan menunjukkan bahwa mayoritas (88,54%)
masyarakat berada pada kategori kesiapsiagaan tnggi, dengan aspek sikap menjadi area terlemah.
Partsipasi dalam kegiatan simulasi bencana berpengaruh signifkan terhadap tngkat kesiapsiagaan
(p= 0,001), sementara pengalaman nyata merasakan bencana (p= 0,892) dan tempat domisili
ditnjau dari risiko terjadinya bencana gempa (p= 0,803) tdak menunjukkan perbedaan yang
signifkan terhadap tngkat kesiapsiagaan terhadap bencana. Sebagai salah satu upaya
meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, disusun draf buku saku kesiapsiagaan bencana yang
berfokus pada manajemen obat sebagai bentuk intervensi edukatf untuk meningkatkan
kesiapsiagaan masyarakat.
Perpustakaan Digital ITB