digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penduduk Indonesia sudah sering merasakan gempa karena secara geografs letak Indonesia berada di “ring of fre”pertemuan tga lempeng tektonik aktf. Untuk itu diperlukan tngkat kesiapsiagaan yang tnggi sehingga diharapkan dapat mengurangi dampak negatf bila terjadi bencana gempa. Oleh karena itu, dilakukan survey terhadap masyarakat yang berdomisili di Jawa Barat dengan tujuan untuk mengukur tngkat kesiapsiagaan ditnjau dari aspek pengetahuan, sikap dan praktk serta mengidentfkasi faktor yang berhubungan dengan kesiapsiagaan tersebut. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan secara daring dan luring. Terdapat 384 responden yang mengisi kuesioner untuk dianalisis lebih lanjut. Hasil penelitan menunjukkan bahwa mayoritas (88,54%) masyarakat berada pada kategori kesiapsiagaan tnggi, dengan aspek sikap menjadi area terlemah. Partsipasi dalam kegiatan simulasi bencana berpengaruh signifkan terhadap tngkat kesiapsiagaan (p= 0,001), sementara pengalaman nyata merasakan bencana (p= 0,892) dan tempat domisili ditnjau dari risiko terjadinya bencana gempa (p= 0,803) tdak menunjukkan perbedaan yang signifkan terhadap tngkat kesiapsiagaan terhadap bencana. Sebagai salah satu upaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, disusun draf buku saku kesiapsiagaan bencana yang berfokus pada manajemen obat sebagai bentuk intervensi edukatf untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.