Meskipun lanskap energi global terus bergerak menuju praktik yang lebih bersih
dan berkelanjutan, industri batubara di Indonesia tetap menjadi pilar penting dalam
memenuhi kebutuhan energi nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi. PT
Bukit Asam Tbk (PTBA), sebagai salah satu produsen batubara terbesar di
Indonesia yang dimiliki oleh negara, telah menetapkan target ambisius untuk
meningkatkan produksi dari 40 juta ton pada tahun 2024 menjadi 100 juta ton pada
tahun 2029, atau hampir tiga kali lipat. Untuk mencapai target ini, PTBA perlu
menerapkan metode transportasi batubara yang lebih hemat biaya dan ramah
lingkungan. Studi ini mengkaji kelayakan ekonomi dan strategis dari penggantian
sistem angkutan batubara berbasis dump truck sepanjang 6 kilometer di tambang
Banko Tengah dengan sistem konveyor. Penelitian ini menggunakan pendekatan
pengumpulan data campuran, dengan menggabungkan data primer—yang
diperoleh melalui wawancara semi-terstruktur dan diskusi kelompok terfokus
bersama pemangku kepentingan internal dan ahli eksternal—dan data sekunder dari
laporan perusahaan, analisis pasar, serta data pembanding industri. Metode analisis
keuangan yang digunakan meliputi NPV, IRR, dan Analisis Inkremental, serta
penilaian risiko melalui analisis sensitivitas, perencanaan skenario, dan simulasi
Monte Carlo. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa sistem konveyor
memberikan keuntungan finansial yang signifikan, dengan NPV sebesar Rp6,57
triliun dan IRR sebesar 19,97%, melampaui ambang kelayakan investasi. Simulasi
Monte Carlo menunjukkan bahwa proyek ini memiliki probabilitas keberhasilan
sebesar 71% untuk menghasilkan laba yang positif secara optimistis. Selain itu,
sistem konveyor juga memberikan manfaat nyata berupa penurunan konsumsi
bahan bakar, pengurangan emisi, peningkatan keselamatan, dan konsistensi
operasional yang lebih baik. Studi ini memberikan kontribusi terhadap wacana
keberlanjutan dalam industri pertambangan dengan menunjukkan bahwa investasi
yang lebih besar pada sistem konveyor dapat memberikan nilai jangka panjang bagi
sektor batubara.
Perpustakaan Digital ITB