Produksi amonia sebagai bahan baku pupuk dan sumber energi hijau sernakin menuntut efisiensi
proses dan kestabilan operasional. Proses sintesis amonia HaberĀ Bosch, meskipun telah
diaplikasikan secara komersial, menghadapi tantangan pengendalian ternperatur akibat reaksi
eksotermiknya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketidakstabilan proses sintesis amonia
dengan penerapan Feed Effiuent Heat Exchanger (FEHE) pada konfigurasi reaktor multi-bed (tiga bed),
mengidentifikssi titik-titik kritis (ignition dan extinction), serta mengevaluasi pengaruh
variabel operasional seperti ternperatur feed, feed flow, dan nilai UA. Model simulasi dibangun
menggunakan Aspen HYSYS V.ll dengan pendekatan steady state dan dinamik. Analisis sensitivitas
dilakukan untuk mengkarakterisasi perubahan distribusi panas dan waktu tinggal, sedangkan
simulasi dinamik menangkap transien serta mekanisme switching antara kondisi ignition dan
extinction yang dipicu fluktuasi konsentrasi NIL. Hasil menunjukkan bahwa konfigurasi tiga
bed dengan FEHE menghasilkan konversi amonia lebih tinggi (18% dibandingkan dengan 12% pada
satu-bed) dan mernberikan margin operasi yang lebih luas dengan rentang histeresis yang lebih
kecil. Temuan ini menekankan pentingnya penerapan strategi pengendalian dinamik untuk mengatasi
lag effect dan osilasi temperatur. Berdasarkan basil tersebut, disarankan agar penelitian
selanjutnya mengintegrasikan sistern kontrol adaptif serta melakukan validasi eksperimen
guna mernastikan keakuratan model dan penerapan optimal dalam skala industri.
Perpustakaan Digital ITB