ABSTRAK Baptyas Eka Purvitha
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Baptyas Eka Purvitha
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Baptyas Eka Purvitha
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Baptyas Eka Purvitha
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Baptyas Eka Purvitha
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Baptyas Eka Purvitha
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 6 Baptyas Eka Purvitha
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Baptyas Eka Purvitha
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Baptyas Eka Purvitha
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
DKI Jakarta memiliki visi baru sebagai pusat bisnis global, mendorong kebutuhan
akan pengembangan kawasan ekonomi baru sebagai langkah strategis. Kota
Jakarta Timur, yang selama ini dikenal sebagai kawasan industri dan kerap
dipandang tertinggal jika dibandingkan dengan wilayah Jakarta lainnya, mulai
menunjukkan arah untuk bertransformasi menjadi wilayah bisnis dan komersial.
Namun, hingga saat ini, Kota Jakarta Timur belum memiliki kawasan yang secara
khusus dirancang dan difungsikan sebagai pusat bisnis. Sedangkan, keberadaan
kawasan pusat bisnis merupakan salah satu faktor penting dalam membentuk citra
baru kota ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lokasi strategis
kawasan pusat bisnis di Kota Jakarta Timur. Penelitian dilakukan secara spasial
menggunakan hexagonal grid berukuran 100 m × 100 m dengan menggunakan
pendekatan kernel density analysis. Pendekatan ini memungkinkan identifikasi
lokasi strategis berdasarkan potensi yang telah ada di Kota Jakarta Timur. Dalam
mengidentifikasi lokasi strategis kawasan pusat bisnis, penelitian ini diawali
dengan penentuan kriteria lokasi kawasan pusat bisnis yang kemudian menjadi
dasar dalam identifikasi lokasi strategis secara spasial. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pertumbuhan aktivitas bisnis dan komersial di Kota Jakarta
Timur telah mulai membentuk kawasan-kawasan yang menunjukkan karakteristik
kawasan pusat bisnis, terlihat dari teridentifikasinya lima lokasi alternatif, yaitu
Rawamangun, Kramat Jati, Buaran, Klender, dan Cawang. Rawamangun dinilai
paling strategis karena memiliki konsentrasi aktivitas ekonomi yang tinggi disertai
aksesibilitas dan jangkauannya yang paling baik terhadap masyarakat, sehingga
kawasan ini dapat menjadi fokus utama dalam pengembangan pusat bisnis.
Temuan ini menunjukkan bahwa Kota Jakarta Timur memiliki peluang untuk
mengembangkan pusat bisnis baru melalui pemanfaatan lokasi yang telah
menunjukkan kesiapan fungsional, sekaligus memperkuat peran kota ini dalam
mendukung transformasi DKI Jakarta menuju kota bisnis global.
Perpustakaan Digital ITB