digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Raja Fadhilah Firdaus
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Raja Fadhilah Firdaus
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Raja Fadhilah Firdaus
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Raja Fadhilah Firdaus
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Raja Fadhilah Firdaus
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Raja Fadhilah Firdaus
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Raja Fadhilah Firdaus
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Raja Fadhilah Firdaus
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Raja Fadhilah Firdaus
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Infrastruktur aksesibilitas dalam pariwisata merupakan aspek penting untuk mewujudkan kesetaraan dan inklusi sosial, khususnya bagi penyandang disabilitas. Penelitian ini mengkaji sejauh mana Kawasan Braga, sebagai ruang terbuka publik sekaligus destinasi wisata ikonik di Kota Bandung, telah memenuhi kebutuhan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Adanya manfaat rehabilitatif dari aktivitas pariwisata bagi penyandang disabilitas dan dengan signifikannya jumlah penyandang disabilitas di Kota Bandung menjadi penting bagi pemerintah daerah untuk menjamin hak mereka dalam mengakses kegiatan wisata maupun ruang terbuka publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sejauh mana fasilitas penunjang aksesibilitas di Kawasan Braga telah memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran (mixed methods) dengan mengombinasikan data kuantitatif dan kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi dilakukan untuk menilai ketersediaan fasilitas yang ramah disabilitas, serta ketersediaan informasi dan layanan pendukung lainnya. Sementara itu, kuesioner dan wawancara ditujukan untuk memperoleh persepsi pengguna dan memahami tantangan dalam implementasi kebijakan aksesibilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan fasilitas aksesibilitas di Kawasan Braga masih bersifat parsial dan belum merata. Beberapa fasilitas untuk penyandang disabilitas telah tersedia pada beberapa titik, namun tidak secara menyeluruh. Sementara itu, fasilitas non-fisik seperti informasi dalam format aksesibel (braille, audio, atau bahasa isyarat), layanan pendamping tidak tersedia. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pengguna sebesar 72,56%. Meskipun beberapa fasilitas dinilai cukup memadai, masih terdapat banyak aspek yang belum mampu memenuhi ekspektasi penyandang disabilitas sebagai pengguna ruang. Kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai hambatan, seperti keterbatasan regulasi, tata kelola pemerintah yang belum optimal, minimnya kolaborasi antarpihak, serta rendahnya kesadaran dan dukungan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang inklusif.