ABSTRAK Raja Fadhilah Firdaus
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Raja Fadhilah Firdaus
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Raja Fadhilah Firdaus
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Raja Fadhilah Firdaus
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Raja Fadhilah Firdaus
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Raja Fadhilah Firdaus
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 6 Raja Fadhilah Firdaus
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Raja Fadhilah Firdaus
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Raja Fadhilah Firdaus
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Infrastruktur aksesibilitas dalam pariwisata merupakan aspek penting untuk
mewujudkan kesetaraan dan inklusi sosial, khususnya bagi penyandang disabilitas.
Penelitian ini mengkaji sejauh mana Kawasan Braga, sebagai ruang terbuka publik
sekaligus destinasi wisata ikonik di Kota Bandung, telah memenuhi kebutuhan
aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Adanya manfaat rehabilitatif dari
aktivitas pariwisata bagi penyandang disabilitas dan dengan signifikannya jumlah
penyandang disabilitas di Kota Bandung menjadi penting bagi pemerintah daerah
untuk menjamin hak mereka dalam mengakses kegiatan wisata maupun ruang
terbuka publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sejauh mana
fasilitas penunjang aksesibilitas di Kawasan Braga telah memenuhi kebutuhan
penyandang disabilitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran
(mixed methods) dengan mengombinasikan data kuantitatif dan kualitatif. Data
dikumpulkan melalui observasi dilakukan untuk menilai ketersediaan fasilitas yang
ramah disabilitas, serta ketersediaan informasi dan layanan pendukung lainnya.
Sementara itu, kuesioner dan wawancara ditujukan untuk memperoleh persepsi
pengguna dan memahami tantangan dalam implementasi kebijakan aksesibilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan fasilitas aksesibilitas di Kawasan
Braga masih bersifat parsial dan belum merata. Beberapa fasilitas untuk
penyandang disabilitas telah tersedia pada beberapa titik, namun tidak secara
menyeluruh. Sementara itu, fasilitas non-fisik seperti informasi dalam format
aksesibel (braille, audio, atau bahasa isyarat), layanan pendamping tidak tersedia.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pengguna sebesar
72,56%. Meskipun beberapa fasilitas dinilai cukup memadai, masih terdapat
banyak aspek yang belum mampu memenuhi ekspektasi penyandang disabilitas
sebagai pengguna ruang. Kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai hambatan, seperti
keterbatasan regulasi, tata kelola pemerintah yang belum optimal, minimnya
kolaborasi antarpihak, serta rendahnya kesadaran dan dukungan masyarakat dalam
menciptakan lingkungan yang inklusif.
Perpustakaan Digital ITB