ABSTRAK Alaika Hayya
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Alaika Hayya
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Alaika Hayya
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Alaika Hayya
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Alaika Hayya
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Alaika Hayya
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 6 Alaika Hayya
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Alaika Hayya
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Alaika Hayya
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Permasalahan banjir yang terjadi secara berulang di Desa Dayeuhkolot, Kabupaten
Bandung, menjadi tantangan besar dalam upaya mewujudkan kawasan
permukiman yang aman dan berkelanjutan. Seiring dengan meningkatnya tekanan
akibat urbanisasi dan menurunnya daya serap lahan, diperlukan pendekatan
perancangan kawasan yang sensitif terhadap siklus air. Water Sensitive Urban
Design (WSUD) menjadi salah satu pendekatan yang menawarkan solusi integratif
berbasis pengelolaan air hujan yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk
merumuskan prinsip-prinsip perancangan kawasan permukiman berbasis WSUD di
Desa Dayeuhkolot melalui identifikasi elemen perancangan, kriteria normatif, serta
penyusunan ilustrasi desain kontekstual.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Dayeuhkolot menghadapi persoalan
struktural berupa infrastruktur drainase yang tidak terintegrasi, keterbatasan ruang
terbuka hijau, serta rendahnya kesadaran masyarakat terhadap strategi adaptif
berbasis air. Penelitian ini mengeluarkan prinsip normatif perancangan kawasan
yang memuat arahan adaptasi terhadap air, baik dari sisi spasial, sosial, maupun
ekologis. Prinsip-prinsip tersebut kemudian divisualisasikan dalam bentuk ilustrasi
desain pada berbagai zona penggunaan lahan seperti permukiman padat, kawasan
komersial, dan area sempadan sungai. Diharapkan, tugas akhir ini dapat
memberikan kontribusi penting terhadap ilmu pengetahuan dalam bidang
perencanaan kota dan lingkungan dengan menerapkan pendekatan desain berbasis
air yang terstruktur dan aplikatif. Implikasi praktis dari hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai dasar dalam penyusunan kebijakan penataan kawasan rawan
banjir di Indonesia, serta mendorong adopsi konsep WSUD yang lebih luas di
wilayah lain dengan karakteristik serupa.
Perpustakaan Digital ITB