ABSTRAK Cindy Fariida Dwiandara
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Cindy Fariida Dwiandara
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Cindy Fariida Dwiandara
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Cindy Fariida Dwiandara
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Cindy Fariida Dwiandara
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Cindy Fariida Dwiandara
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 6 Cindy Fariida Dwiandara
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Cindy Fariida Dwiandara
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Cindy Fariida Dwiandara
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Pembangunan desa tidak dapat dipisahkan dari sistem kawasan karena desa-desa
saling terubung secara sosial, ekonomi, dan spasial. Pembangunan kawasan
perdesaan merupakan salah satu strategi untuk mempercepat kemajuan wilayah
melalui program dan kebijakan yang dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat secara kolektif (Wicaksono dkk., 2022). Namun, sebagian besar
evaluasi program pembangunan desa masih berfokus pada hasil fisik dan
administratif, dan belum mengintegrasikan pendekatan multidimensional yang
mencakup efektivitas program, responsivitas terhadap kebutuhan lokal, dan
keberlanjutan kelembagaan. Padahal, evaluasi memiliki fungsi penting sebagai alat
refleksi untuk memperbaiki kebijakan, meningkatkan akuntabilitas publik, dan
memastikan bahwa manfaat program benar-benar dirasakan oleh masyarakat
(Bappenas, 2009). Penelitian ini bertujuan mengevaluasi keberhasilan Program
Pembangunan Kawasan Perdesaan Bendungan Kuningan pada fase pra-inkubasi
(2023) dan fase inkubasi (2024) berdasarkan tiga dimensi evaluasi: efektivitas,
responsivitas, dan keberlanjutan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif
dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi lapangan, kuesioner, serta
data sekunder. Hasil menunjukkan bahwa program belum sepenuhnya berhasil,
kelembagaan belum berbadan hukum secara merata di setiap desa dan belum
terstruktur kuat, partisipasi masyarakat rendah, serta keberlanjutan program belum
didukung sistem kelembagaan yang mapan. Evaluasi ini menyimpulkan bahwa
keberhasilan program masih terbatas dan belum mencerminkan transformasi sosial
dan kelembagaan yang berkelanjutan. Penelitian ini berkontribusi dalam
pengembangan kajian evaluasi pembangunan kawasan perdesaaan secara lebih
integratif dan kontekstual.
Perpustakaan Digital ITB