digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fauzan Isya Duri
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Fauzan Isya Duri
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Fauzan Isya Duri
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Fauzan Isya Duri
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Fauzan Isya Duri
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Fauzan Isya Duri
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Fauzan Isya Duri
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Fauzan Isya Duri
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Fauzan Isya Duri
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Peningkatan konsumsi material global dalam dua dekade terakhir telah mendorong timbulan sampah, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Salah satu respons terhadap masalah ini adalah penerapan ekonomi sirkular, yang bertujuan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya dan meminimalkan limbah. Studi ini menyoroti Kampung Cangkol, sebuah permukiman informal di pesisir Kota Cirebon, yang menghadapi tantangan serius terkait pencemaran lingkungan akibat praktik reklamasi lahan dengan memanfaatkan timbunan sampah domestik, serta keterbatasan sistem pengelolaan limbah yang terintegrasi dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi penerapan ekonomi sirkular di Kampung Cangkol dengan pendekatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) serta menilai keberlanjutan dan ketercapaian indikator ekonomi dan lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods), menggabungkan analisis kuantitatif dan kualitatif. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner kepada 150 responden dan observasi lapangan. Analisis data dilakukan menggunakan skoring berbasis indikator ekonomi sirkular dan Importance Performance Analysis (IPA) untuk menilai persepsi masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Kampung Cangkol mulai mengintegrasikan prinsip 3R, seperti pengolahan sampah organik menjadi kompos, pembuatan ecobrick, dan pemilahan sampah. Meskipun demikian, penerapan ini masih belum optimal dan terbatas pada inisiatif komunitas lokal tanpa dukungan kebijakan memadai. Studi ini menemukan bahwa penerapan ekonomi sirkular di Kampung Cangkol berpotensi memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan, namun keberlanjutannya tergantung pada dukungan institusional, pendidikan lingkungan, serta peningkatan kapasitas masyarakat. Keunikan penelitian ini terletak pada fokus kawasan pesisir dengan konteks reklamasi informal, yang jarang dibahas dalam studi ekonomi sirkular di Indonesia. Temuan ini memberikan kontribusi penting terhadap perencanaan wilayah berbasis keberlanjutan dan pengembangan model intervensi terstruktur bagi kawasan pesisir urban lainnya.